KabarMakassar.com — Ramadan merupakan bulan penuh berkah, karena di bulan ini amalan ibadah akan dilipat gandakan. Memanfaatkan momentum ini, warga binaan Lapas Takalar membuat program khatam 30 juz tiap malam.
Kepala Subseksi Registrasi, Hasran, menjelaskan bahwa program ini melibatkan 30 orang narapidana yang ditempatkan seperti santri setelah pelaksanaan tarawih.
“Satu santri akan bertanggung jawab untuk menghabiskan satu juz Al-Qur’an setiap malam. Tidak monoton, setiap narapidana akan mempelajari juz yang berbeda setiap harinya,” ungkapnya.
Proses khatam setiap juz Al-Qur’an diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk diselesaikan.
“Kami berkomitmen untuk melaksanakan program ini sepanjang bulan Ramadan,” tambahnya.
Kepala Lapas Takalar, Ashari menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya mengoptimalkan pembinaan selama bulan suci Ramadan.
“Kami memandang bulan Ramadan sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan keimanan dan ketaatan kepada ajaran Islam. Dengan program khatam ini, kami berharap dapat memberikan bekal spiritual yang kuat bagi warga binaan kami,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ashari mengungkapkan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat memunculkan kesadaran dan pembiasaan positif sesuai dengan nilai-nilai Islam.
“Melalui kegiatan-kegiatan ini, kami berharap akan tumbuh kesadaran sekaligus habitus atau pembiasaan untuk senantiasa melakukan hal-hal yang sesuai dengan ajaran Islam,” pungkasnya.
Program khatam 30 juz Al-Qur’an yang digelar oleh Lapas Takalar ini mencerminkan komitmen mereka dalam memberikan pembinaan spiritual yang mendalam kepada para narapidana selama bulan Ramadan. Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya memperkuat iman dan taqwa mereka, tetapi juga menjadi langkah awal menuju perubahan positif dalam kehidupan mereka di masa mendatang.