KabarMakassar.com — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Makassar akan tetap dilaksanakan selama bulan Ramadhan, meskipun dengan mekanisme yang sedikit berbeda.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Nielma Palamba, menjelaskan bahwa makanan yang biasanya dikonsumsi langsung di sekolah akan disesuaikan agar bisa dibawa pulang dan dinikmati saat berbuka puasa.
“Kami akan menyiapkan menu yang lebih tahan lama, seperti ancak, telur rebus, susu, dan makanan lain yang tidak cepat basi, sehingga tetap layak dikonsumsi saat berbuka,” ujar Nielma, Jumat (28/02).
Ia menambahkan bahwa makanan yang diberikan bukan dalam bentuk hidangan basah, melainkan dalam kemasan yang praktis agar peserta didik bisa menyimpannya hingga waktu berbuka tiba.
Bagi siswa yang tidak menjalankan puasa, mereka diperbolehkan menikmati makanan di sekolah, tetapi diimbau untuk menghormati teman-teman yang sedang berpuasa.
“Peserta didik yang tidak berpuasa bebas memilih apakah ingin makan di sekolah atau membawanya pulang. Namun, jika memilih makan di sekolah, kami harap mereka bisa menjaga sikap agar tidak mengganggu teman-teman yang sedang berpuasa,” pungkas Nielma.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan Kota Makassar telah menerbitkan surat edaran terkait jadwal libur dan aktivitas sekolah selama bulan Ramadhan.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Nielma Palamba, menjelaskan bahwa siswa akan mulai libur dua hari sebelum Ramadan, yakni mulai Kamis (27/02) kemarin. Libur ini berlangsung hingga hari kelima puasa, yaitu Rabu (05/03) mendatang.
“Siswa SD dan SMP di Makassar akan kembali aktif bersekolah pada Kamis, 6 Maret 2025,” ungkap Nielma.
Selama libur tersebut, kegiatan pembelajaran dilakukan secara mandiri di rumah, tempat ibadah, dan lingkungan sekitar, sesuai dengan tugas yang diberikan oleh sekolah.
Lebih lanjut, Nielma menambahkan bahwa selama bulan Ramadan, jam belajar di sekolah akan dipersingkat. Sebagai gantinya, kegiatan keagamaan akan lebih diperbanyak agar siswa dapat lebih memaknai bulan suci ini.
“Kami berharap peserta didik dapat memanfaatkan waktu untuk meningkatkan keimanan, akhlak, serta terlibat dalam kegiatan sosial yang membangun karakter dan kepemimpinan,” ujarnya.
Bagi siswa non-Muslim, Dinas Pendidikan mengimbau mereka untuk mengikuti kegiatan keagamaan sesuai keyakinan masing-masing.
Selain itu, Sumatif Tengah Semester Genap dijadwalkan berlangsung pada 10-14 Maret 2025. Sementara itu, libur Idul Fitri akan dimulai pada 26 Maret hingga 8 April 2025.
“Selama libur Lebaran, kami mendorong siswa untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga dan masyarakat guna mempererat persaudaraan,” tambah Nielma.
Setelah libur Ramadan dan Idul Fitri, proses pembelajaran di sekolah akan kembali berjalan normal mulai 9 April 2025.