KabaMakassar.com — Umat muslim dunia biasanya turut menanti pengumuman resmi pemerintah Arab Saudi mengenai penetapan hari pertama Ramadan.
Dimana karena umat Muslim dari berbagai negara berkeinginan untuk melaksanakan ibadah puasa sembari menjalankan umrah di Tanah Suci.
Lalu, tanggal berapa pemerintah Saudi menetapkan awal Ramadan? Pemerintah Arab Saudi memegang kuasa penuh atas berbagai anjuran maupun larangan bagi warga yang tinggal di sana, termasuk pemutusan mengenai hari pertama puasa di Arab Saudi.
Arab Saudi lazimnya menentukan hari pertama Ramadan menggunakan metode pemantauan hilal atau rukyah.
Secara astronomis mereka melakukan pemantauan yang berpatokan pada posisi bulan. Namun, mereka juga mengandalkan kalender bulan bernama Ummul Qura sebagai salah satu metode penentuan hari pertama Ramadan.
Melansir situs ummalquracalendar, Ummul Qura merupakan kalender unik yang memperoleh tanggal berdasarkan perhitungan posisi bulan sabit tepat di atas kota Mekkah. Kalender tersebut tetap memakai nama-nama bulan Hijriah sebagai acuan dasar penanggalan.
Perhitungan tersebut dapat menandai penampakan bulan baru setelah matahari terbenam. Biasanya, para ahli astronomi akan menghitung fase bulan baru hingga menunjukkan tanda-tanda awal bulan.
Mereka menggunakan perhitungan komputasi yang rumit sehingga prosesnya cenderung lama. Namun, pemerintah Arab Saudi kerap menggabungkan perhitungan tersebut dengan penampakan bulan atau hilal, sebagai metode penentuan bulan Hijriah.
Hingga kini, belum ada pengumuman resmi dari pemerintah Arab Saudi mengenai kapan penentuan hari pertama Ramadan.
Namun, salah satu warga negara Indonesia di Jeddah Arab Saudi mengatakan bahwa Ramadan kemungkinan jatuh pada pertengahan bulan Maret.
“Insyaa Allah pada 11 Maret,”singkat WNI yang enggan ditulis identitasnya dikutip CNN Indonesia.
Pemerintah Arab Saudi saat ini juga menganjurkan warganya untuk membantu pantauan bulan yang menjadi metode utama penentuan untuk awal Ramadan.