KabarMakassar.com — Shalat lima waktu merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Dari waktu 24 jam dalam satu hari satu malam, umat Islam hanya diminta melaksanakan shalat 5 kali, yaitu shalat Subuh, Dzuhur, Asar, Maghrib, dan Isya. Masing-masing shalat tersebut sudah ditentukan waktu dan jumlah rakaatnya. Oleh karena itu penting untuk mengetahui jadwal shalat agar mengetahui kapan awal waktu shalat di setiap shalat wajib.
Berdasarkan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, jadwal shalat Makassar pada Rabu (24/07) adalah:
Imsak: 04.44 WITA
Subuh: 04.54 WITA
Terbit: 06.10 WITA
Duha: 06.38 WITA
Dzuhur: 12.12 WITA
Asar: 15.34 WITA
Magrib: 18.08 WITA
Isya: 19.21 WITA
Shalat fardhu memiliki keutamaan diantaranya adalah:
1. Bisa Mencegah dari Perbuatan Keji dan Mungkar
Apabila mengerjakan shalat fardhu lima waktu dengan niat yang tulus untuk mendapatkan keridaan Allah Swt. serta dikerjakan secara khusyuk, maka bisa membuat pelakunya terhindar dari perbuatan keji dan mungkar.
2. Bisa Menghapus Dosa
Shalat yang kita kerjakan ternyata bisa menghapus dosa-dosa yang pernah kita perbuat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadan ke Ramadan berikutnya adalah penghapus (kesalahan) di antara waktu-waktu tersebut apabila dijauhi dosa-dosa besar.” (H.R. Muslim).
3. Bisa Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat
Shalat yang di lakukan setiap hari kelak akan memberikan syafaat atau pertolongan bagi kita di hari kiamat nanti. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menjaga salat maka baginya cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka tidak ada baginya cahaya, petunjuk, dan keselamatan. Dan pada hari kiamat, ia akan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (H.R. Ahmad dan Ad-Darimi).
Merujuk pada laman resmi Bersama Dakwah, dipaparkan bacaan doa dan zikir setelah selesai shalat yang biasa dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Berkut ini panduannya:
1. Istighfar Sebanyak 3x
أَسْتَغْفِرُ اللًّهَ , أَسْتَغْفِرُ اللًّهَ , أَسْتَغْفِرُ اللًّهَ
(Astaghfirulloh, Astaghfirulloh, Astaghfirulloh)
Artinya: Aku mohon ampun kepada Allah, Aku mohon ampun kepada Allah, Aku mohon ampun kepada Allah.
2. Membaca Doa Memohon Keselamatan
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
(Allohumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom)
Artinya: Ya Allah, Engkau adalah Maha Pemberi keselamatan dan keselamatan hanyalah dari-Mu, Mahaberkah Engkau, wahai Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.
3. Membaca dzikir
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
(Laa ilaha illalloh wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Allohumma laa maani’a limaa a’thoyta wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jadd)
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Kerajaan dan pujian hanyalah milik-Nya, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menolak apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau tolak. Juga tidak bermanfaat orang kaya (tanpa amal), dari-Mu segala kekayaan.
4. Melafalkan ayat kursi
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
(Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum laa ta’khudzuhuu sinatuuw walaa naum lahuu maa fiis samaawaati wamaa fil ardhi man dzaal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi-idznih ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum walaa yuhiithuuna bisyai-in min ‘ilmihii illaa bimaasyaa-a wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardho walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa wahuwal ’aliyyul azhiim).
Artinya: Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izinNya?
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
5. Membaca Tasbih 33x, Tahmid 33x, Takbir 33x
سُبْحَانَ اللَّهِ
(Subhaanalloh) (33x)
Artinya: Maha suci Allah
الْحَمْدُ لِلَّهِ
(Alhamdulillah) (33x)
اللَّهُ أَكْبَرُ
(Allohu akbar) (33x)
Artinya: Allah Maha Besar
6. Membaca Zikir
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
(Laa ilaha illalloh wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir)
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Kerajaan dan pujian hanyalah milik-Nya, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
7. Menutup dengan zikir memohon ihsan
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
(Alloohumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik)
Artinya: Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu
Setelahnya, dapat menambahkan doa setelah shalat seperti berikut ini:
“Bismilllaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaahi Robbil ‘aalamiin. Hamdan yuwaafii ni’amahu wa yukaafi-u maziidah. Yaa Robbanaa lakal hamdu wa lakasy syukru kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa ‘adhiimi sulthoonik.
Alloohumma sholli wasallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin walhamdulillaahi robbil ‘aalaamiin. Alloohummagh firlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo.
Robbanaghfirlanaa wali-ikhwaaninal ladziina sabaquunaa bil iimaan walaa taj’al fii quluubinaa ghillal lilladziina aamanuu Robbanaa innaka ra-uufur rohiim. Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wahablanaa min ladunka rohmatan innaka antal wahhaab.
Alloohumma innaa nas-aluka salaamatan fid diini wad dunyaa wal aakhiroh, wa’aafiyatan fil jasad, wa shihhatan fil badan, wa barokatan fir rizq, wa taubatan qoblal maut, wa rohmatan ‘indal maut, wamaghfirotan ba’dal maut. Alloohumma hawwin ‘alainaa fii sakarootil maut, wan najaata minan naar, wal ‘afwa ‘indal hisaab.
Robbanaa hablanaa min ‘azwaajinaa wa dzurriyaatinaa qurrota a’yunin waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa. Robbanaa taqobbal minnaa innaka antas samii’ul ‘aliim watub ‘alainaa innaka antat tawwaabur rohiim.
Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah waqinaa ‘adzaabannar. Wa shollalloohu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi washohbihii wasallam, walhamdulillaahi Robbil ‘aalamiin.”