kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Berikut 5 Kementrian yang Dinaungi Menko AHY, Ada PUPR Hingga Perhubungan

Berikut 5 Kementrian yang Dinaungi Menko AHY, Ada PUPR Hingga Perhubungan
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Dok : int).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Anak pertama dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sekaligus Menteri ATR/Kepala BPN periode Jowoki, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi menduduki jabatan baru dalam kabinet Merah Putih Prabowo – Gibran.

AHY menjabat sebagau Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, dan resmi menjabat serta membawahi lima kementerian di Kabinet Merah Putih.

Hal ini disampaikan AHY usai acara Serah Terima Jabatan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala BPN Nusron Wahid, serta Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN Raja Juli Antoni kepada Ossy Dermawan pada Selasa (21/10) kemarin.

“Sebanyak lima kementerian teknis berada di bawah koordinasi Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan ini,” kata AHY saat diwawancara media, kemarin.

Lima kementerian yang akan berada di bawah koordinasi AHY adalah Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Transmigrasi, serta Kementerian Perhubungan.

AHY mengakui masih mempelajari struktur dan otoritas kementerian yang berada di bawah koordinasinya. Ia menyebutkan bahwa pembentukan struktur dan kewenangan kementeriannya masih dalam tahap penyempurnaan. Selain itu, lokasi kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan juga masih dalam tahap penentuan.

“Struktur organisasi, kewenangan, atau otoritasnya masih terus dalam proses penyempurnaan. Termasuk lokasi kantor fisik kementerian ini sedang dipertimbangkan,” ujar AHY.

Sebagai Menteri Koordinator, AHY akan fokus memastikan penyelesaian proyek-proyek infrastruktur yang sudah hampir rampung di berbagai wilayah.

Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur harus terintegrasi dan berdampak langsung pada masyarakat. Salah satu contohnya adalah proyek pembangunan waduk yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di sekitarnya.

AHY menegaskan pentingnya memastikan bahwa manfaat dari proyek infrastruktur dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat. Oleh karena itu, kementeriannya akan mengutamakan efisiensi serta dampak positif yang meluas.

“Kita perlu menata ini dengan baik ke depan, agar proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Presiden Prabowo Subianto menunjuk AHY sebagai Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan pada Minggu (20/10) malam.

Profil Agus Harimurti Yudhoyono: Dari Karier Militer hingga Jabatan Menko Infrastruktur

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono, lahir di Bandung pada 10 Agustus 1978. Sepanjang kariernya, AHY dikenal berprestasi, baik di bidang militer maupun politik, hingga kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Sebelum menempati posisinya saat ini, AHY sempat menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) dari Februari hingga Oktober 2024 di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.

AHY memulai pendidikannya di SMA Taruna Nusantara, di mana ia lulus sebagai yang terbaik pada tahun 1997 dan meraih penghargaan Garuda Trisakti Tarunatama Emas. Karier militer AHY semakin bersinar ketika ia masuk Akademi Militer (AKMIL) dan menerima banyak penghargaan, termasuk medali Tri Sakti Wiratama pada 1999 atas prestasi di bidang akademik, fisik, dan kepribadian. AHY pun terpilih sebagai Komandan Resimen Korps Taruna dan lulus dari AKMIL pada tahun 2000 dengan predikat terbaik, meraih Bintang Adhi Makayasa.

Setelah lulus, ia bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) dan menjabat sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak. Pada 2002, ia ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh, dan kemudian terpilih menjadi Komandan Tim Khusus (Dan Timsus). Pada 2006, ia berperan sebagai perwira seksi operasi Kontingen Garuda XXIII-A dalam misi perdamaian di perbatasan Israel dan Libanon.

Selain karier militernya, AHY juga mengejar pendidikan tinggi di berbagai institusi ternama dunia. Ia meraih gelar Master of Science in Strategic Studies dari Nanyang Technological University, Singapura, pada 2006. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat, meraih gelar Master in Public Administration dari Harvard University pada 2010. Pada 2015, AHY lulus dengan predikat Summa Cum Laude dari Webster University, AS, dengan gelar Master of Arts in Leadership and Management, dan memperoleh IPK sempurna 4.0.

Tahun 2015 juga menandai prestasi akademiknya di US Army Command and General Staff College, di mana ia juga lulus dengan predikat Summa Cum Laude. Pendidikan yang kuat ini memperkuat karier dan kepemimpinannya di berbagai bidang.

AHY pertama kali memasuki dunia politik pada 2017 ketika dicalonkan oleh Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Meski tidak terpilih, pengalaman ini mengukuhkan posisinya dalam politik. Sejak saat itu, ia semakin aktif dalam Partai Demokrat dan menjabat sebagai Ketua Komando Tugas Bersama (KOGASMA) untuk pemenangan Pemilu Legislatif 2019.

Pada tahun yang sama, AHY mendirikan The Yudhoyono Institute, sebuah lembaga think tank yang fokus pada tiga pilar: Kebebasan (Liberty), Kesejahteraan (Prosperity), dan Keamanan (Security).

Kini, AHY mengemban tugas sebagai Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, di mana ia bertanggung jawab atas sejumlah proyek infrastruktur penting yang berdampak langsung pada masyarakat. Ia memimpin koordinasi lima kementerian teknis, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Dalam laporan kekayaannya, AHY tercatat memiliki harta senilai Rp116,54 miliar per Februari 2024, tanpa memiliki utang.

Dengan latar belakang militer yang kuat, pendidikan yang mumpuni, serta pengalaman politik yang luas, AHY kini memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur nasional di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran.