KabarMakassar.com — Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan antisipasi terhadap krisis pakan ternak.
Beberapa cara pun dilakukan. Salah satunya adalah mengikuti pelatihan pembuatan pakan agar nantinya juga akan diberikan edukasi kepada para peternak.
Kepala Disnakeswan Sulsel, Nurlina Saking mengatakan pelatihan penting untuk memberikan pemahaman mengenai cara buat pakan. Apalagi para peternak biasanya minim pakan saat terjadi perubahan iklim.
“Perubahan iklim ini yang beberapa tahun kita masuk El Nino termasuk kita juga di sektor peternakan tidak siap menghadapi, oleh karena itu kita tidak boleh mengulang masalah itu,” ujarnya.
“Makanya, pihak Dinas Peternakan akan mengikuti pelatihan pembuatan pakan ternak, menyimpan dan menghadapi musim kemarau,” sambungnya.
Sejauh ini, dia juga menjelaskan bahwa para peternak minim informasi soal perubahan iklim. Sehingga, kondisi tersebut tidak diantisipasi dan membuat mereka kewalahan menyediakan pakan ternak.
“Peternak-peternak sudah paham, hanya saja, mungkin mereka tidak mengamati perubahan musim, bahwa ada BMKG yang sudah menyampaikan akan terjadi El Nino,” ujarnya.
“Dua tahun sebelumnya, BMKG sudah mengingatkan kita akan hal tersebut, adanya El Nino tapi kita tidak aware dan itu menjadi pembelajaran terbaik untuk kita semua. Kita semua harus bersiap, terkhusus juga karena telah ada peningkatan literasi digital melalui media sosial,” lanjutnya.
Nurlina menyebut pengelolaan peternakan perlu dipahami soal operasional, salah satunya pakan. Di mana pakan mesti lebih banyak diberikan.
“Salah satu hal terkait pakan, apabila teman-teman memahami bahwa beternak itu 75 persen sampai 80 persen operasionalnya ada di pakan. Oleh karena itu saya katakan, kalau kita bisa menguasai pakan maka kita bisa menguasai peternakan,” jelasnya.
“Inilah yang sedang kita lakukan, segera kita masifkan. Sekali lagi kita memang tidak bisa menampikkan semua kegiatan pemerintah butuh anggaran, tapi kita coba membangun bagaimana mereka punya pemberdayaan sendiri,” ucapnya.
Dia juga berharap peternak bisa rutin memantau kondisi cuaca yang ada. Sekaligus menyiapkan cadangan pakan untuk bersiap menghadapi perubahan iklim.
“Diharapkan dengan adanya pemberitaan juga bisa memberi informasi terhadap yang lainnya bahwa akan masuk musim kemarau dan sebaiknya semua peternak sudah bersiap punya back up, sudah punya bahan pakan, tempat-tempat penyimpanan atau menyimpan pakan, kita bantu pelatihannya bagaimana cara menyimpan,” tutupnya.