kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Bahaya Mie Instan untuk Kesehatan, Risiko Jantung hingga Ginjal!

Bahaya Mie Instan untuk Kesehatan, Risiko Jantung hingga Ginjal!
Ilustrasi mie instan (Dok: int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Berdasarkan Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bahaya dari konsumsi mie instan berasal dari berbagai kandungan bahan yang ada di dalamnya, misalnya garam dan monosodium glutamat (MSG), yang cukup tinggi.

Apabila mie instan dikonsumsi secara berlebihan atau terlalu sering, maka zat-zat tersebut mampu memberikan dampak negatif terhadap kesehatan tubuh, salah satunya adalah meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Selain itu, dalam jangka panjang, konsumsi berlebihan bisa berkontribusi terhadap timbulnya penyakit serius seperti penyakit jantung.

Umumnya, mie instan tersedia dalam bentuk mie kering yang telah dikemas bersama bumbu instan di dalamnya, sehingga amat praktis untuk disiapkan. Proses memasaknya pun tidak rumit dan cenderung cepat, membuat mie instan menjadi pilihan makanan yang sering dikonsumsi ketika lapar di malam hari atau ketika seseorang sedang sibuk dan tidak memiliki banyak waktu untuk menyiapkan makanan.

Untuk menyajikannya, cukup merebus mie dalam air mendidih selama beberapa menit dan mencampurnya dengan bumbu yang telah disediakan dalam kemasan. Tetapi, ada juga sebagian orang yang menikmati mie instan dalam keadaan mentah, menjadikannya sebagai camilan renyah yang dinilai lezat. Walau begitu, di balik kepraktisan dan rasanya yang menggoda, mie instan menyimpan berbagai risiko kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan dan tanpa memperhatikan kandungan gizinya.

Alasan mie instan sering dianggap sebagai makanan yang kurang sehat adalah karena di dalamnya terdapat kadar karbohidrat, lemak, dan garam yang cukup tinggi. Sementara itu, kandungan zat gizi penting lainnya seperti protein, serat, vitamin, dan mineral justru masuk dalam kategori rendah. Oleh sebab itu, sebaiknya konsumsi mie instan dibatasi, terkhususnya bagi kelompok yang membutuhkan asupan nutrisi lebih, contohnya ibu hamil dan menyusui.

Penelitian bahkan menunjukkan jika orang-orang yang terlalu sering makan mie instan cenderung memiliki pola makan yang kurang sehat secara keseluruhan. Pola makan yang demikian dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi penting yang seharusnya dibutuhkan untuk menjaga kesehatan serta fungsi organ-organ vital.

Selain itu, konsumsi mie instan dalam jangka panjang juga mampu meningkatkan risiko seseorang mengalami sindrom metabolik. Sindrom tersebut merupakan kumpulan kondisi yang bisa memicu gangguan serius seperti penyakit jantung, stroke, juga diabetes, sehingga penting untuk memperhatikan frekuensi serta porsi konsumsi mie instan dalam keseharian.

Berikut terdapat sejumlah risiko dan bahaya mie instan lain yang bisa dialami apabila mengonsumsi mie instan secara berlebihan dan terlalu sering, yaitu:

1. Tekanan darah tinggi

Bumbu yang terdapat dalam mie instan umumnya mengandung kadar garam atau natrium yang cukup tinggi. Diketahui, dalam satu bungkus mie instan, diperkirakan terdapat sekitar 890 miligram natrium. Jumlah tersebut belum termasuk natrium yang mungkin diperoleh dari makanan atau minuman lain yang juga dikonsumsi pada hari yang sama.

Padahal, batas asupan natrium yang direkomendasikan untuk dikonsumsi dalam sehari tidak melebihi 2.400 miligram, yang setara dengan kurang lebih 6 gram garam. Apabila melebihi batas itu, risiko terhadap kesehatan pun meningkat.

Berbagai hasil penelitian sudah menunjukkan bahwa konsumsi natrium dalam jumlah berlebih bisa memicu peningkatan tekanan darah. Selain itu, kelebihan natrium juga dapat menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah, yang pada akhirnya bisa meningkatkan risiko munculnya berbagai gangguan kesehatan kardiovaskular, contohnya serangan jantung.

2. Gangguan ginjal

Salah satu faktor utama yang menyebabkan mie instan dianggap berbahaya untuk kesehatan adalah tingginya kandungan garam di dalamnya. Konsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan, terkhususnya jika dilakukan secara rutin atau terlalu sering, mampu memberikan dampak negatif terhadap kinerja dan kesehatan ginjal.

Apabila fungsi ginjal mulai terganggu akibat beban kerja yang terlalu berat dalam menyaring zat-zat seperti natrium, maka tubuh mampu mengalami penumpukan natrium serta cairan. Kondisi tersebut dapat menimbulkan efek lanjutan berupa pembengkakan, terutama pada bagian tubuh seperti kaki, dan dalam kasus yang lebih serius, bisa menyebabkan penumpukan cairan di sekitar organ vital misalnya jantung dan paru-paru.

Selain kandungan di dalam mie, kemasan produk mie instan juga perlu menjadi perhatian. Sejumlah produk mie instan dikemas menggunakan bahan seperti stirofoam, yang mengandung zat kimia bernama bisphenol A, atau seringnya dikenal dengan BPA.

BPA sendiri merupakan senyawa yang bisa mengganggu sistem endokrin, yaitu sistem hormon dalam tubuh, sehingga mampu memengaruhi berbagai fungsi biologis. Pada bayi dan anak-anak, paparan BPA berpotensi menghambat perkembangan otak dan sistem saraf. Sedangkan bagi orang dewasa, paparan zat kimia tersebut telah dikaitkan dengan meningkatnya risiko munculnya berbagai penyakit serius, termasuk penyakit jantung serta beberapa jenis kanker.

3. Gangguan pencernaan

Mie instan sebenarnya termasuk dalam kategori makanan yang cukup sulit untuk dicerna oleh tubuh. Hal itu disebabkan karena proses pencernaannya membutuhkan waktu lebih lama, hal ini membuat sistem saluran cerna harus bekerja lebih keras dari biasanya. Apabila mie instan dikonsumsi dalam jumlah besar atau terlalu sering, maka kondisi tersebut mampu meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada saluran pencernaan, seperti masalah lambung atau ketidaknyamanan didalam perut.

4. Penyakit jantung

Mie instan biasanya mengandung monosodium glutamat (MSG), yaitu bahan tambahan yang digunakan untuk memperkuat rasa gurih pada makanan. Selain MSG, mie instan juga mempunyai kadar natrium yang cukup tinggi. Kombinasi antara MSG serta natrium ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan, terutama karena keduanya berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah. Dalam jangka panjang, konsumsi berlebihan dari zat-zat tersebut juga mampu memicu berbagai masalah pada jantung.

Karena risiko tersebut, individu yang menderita tekanan darah tinggi (hipertensi) maupun yang memiliki kondisi gagal jantung dianjurkan untuk menghindari konsumsi mie instan. Hal tersebut penting dilakukan guna mencegah memburuknya kondisi kesehatan mereka akibat efek negatif dari kandungan di dalam mie instan.