kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Atasi Bencana dengan Gerakan Sulsel Menanam, DLHK Dukung Program Pj Gubernur

Atasi Bencana dengan Gerakan Sulsel Menanam, DLHK Dukung Program Pj Gubernur
Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh saat menanam pohon.
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi, mendukung program Sulawesi Selatan (Sulsel) menanam 2,9 juta pohon, yang di inisiasi oleh Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh.

“Apa yang disampaikan oleh Pak Pj Gubernur sangat bagus dan perlu didukung oleh kita semua masyarakat Sulsel,” ungkapnya pada KabarMakassar.com, Selasa (21/5).

Pemprov Sulsel

Ia mengharapkan agar semua pihak dapat ikut melakukan perbaikan lingkungan dengan menanam pohon. Seperti yang diserukan oleh Pj Gubernur, setiap keluarga dapat menanam 1 pohon dalam satu bulan.

Untuk pembagian bibit sendiri, kata Hasbi, selain disiapkan oleh Pemprov, Pemkab/Pemkot, pelaku usaha, juga diharapkan bersumber dari sumbangan atau sedekah dari masyarakat.

“Jangan disangka bahwa hanya ke sesama manusia saja secara langsung dapat sedekah, bahkan dengan sedekah pohon, mungkin tidak kalah banyak pahalanya,” bebernya.

Ia melanjutkan, dengan keberadaan pohon, buah atau bunganya dimakan atau dimanfaatkan oleh hewan dan manusia, kemudian melalui proses fotosintetisnya setiap hari menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, menyerap polusi di udara, menjadi penyimpan air, penguat tanah dari longsor, pencegah abrasi, memperbaiki iklim mikro, dan lainnya, hal tersebut akan terus bermanfaat selama pohon tersebut hidup.

“Bapak Pj Gubernur tidak menentukan jenisnya (pohon yang akan ditanam), bebas, disesuaikan saja dengan fungsi atau luasan lokasi, topografi dan agroklimatnya,” jelasnya.

Andi Hasbi menyatakan, bahwa saat ini semua lapisan masyarakat perlu memahami bahwa banyak bencana terjadi karena banyak lahan yang kondisinya kritis dan sangat kritis.

“Bila hanya mengandalkan pembiayaan dari Pemerintah Daerah, maka akan memerlukan waktu puluhan tahun bahkan ratusan tahun untuk mengembalikan kondisinya menjadi hijau dengan pepohonan, sedang di sisi lain ancaman setiap tahun berupa longsor, banjir butuh penanganan lebih cepat dengan penanaman pohon,” tuturnya.