KabarMakassar.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menunjukkan kepeduliannya terhadap para pejuang kemerdekaan. Sebagai bentuk apreasiasi dan dalam rangka HUT RI ke-79 Tahun 2024, dilaksanakan Silaturahmi Nasional bersama keluarga Pahlawan Nasional, Keluarga Perintis Kemerdekaan, Veteran, Wredatama dan LKSA.
Kepala Dinas Sosial Sulsel, Abdul Malik Faisal menyampaikan bahwa tujuan penyelanggaraan kegiatan tersebut sebagai upaya penghormatan kepada pahlawan nasional, perintis kemerdekaan dan pejuang sebagai sosok panutan.
“Dimana sosok tersebut merupakan yang perlu diteladani oleh segenap masyarakat dalam meneruskan cita-cita perjuangan bangsa,” ujarnya di Baruga Tudang Sipulung, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel Jalan Sungai Tangka, pada Kamis (15/08).
Ia melanjutkan, hal tersebut juga sebagai salah satu upaya pelestarian nilai kepahlawanan perintisan dan kesetiakawanan sosial.
Silaturahmi tersebut dihadiri oleh 13 orang dari keluarga pahlawan nasional, keluarga perintis kemerdekaan sebanyak 7 orang, veteran 40 orang, panti asuhan atau 4 LKSA dan Wredatama 5 orang.
Perwakilan Keluarga Pahlawan Nasional, Prof Andi Ima Kesuma yang merupakan keturunan La Maddukelleng menyebut masyarakat Sulsel sangat berpegang teguh dengan falsafah hidup mereka.
“Intelektual harus kita kedepankan, artinya kita mampu menjawab semua fenoma alam serta tanda-tanda zaman,” tukasnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan rasa syukurnya dapat bertemu dengan orang-orang hebat.
“Atas nama Pemprov kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang mendalam atas seluruh dedikasi dan perjuangan,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa tanpa adanya sosok pejuang kemerdekaan, Republik Indonesia tidak akan berdiri tegak.
“Semua yang dilakukan ini, masih tidak sebanding dengan apa yang telah dilakukan oleh pendahulu, para pahlawan dan perintis kemerdekaan yang telah mengorbankan jiwanya. Kemerdekaan Indonesia dapat kita rebut dari penjajah,” tukasnya.
Ia juga memohon dukungan untuk menjaga Sulsel, membangun program pemerintah termasuk di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan sektor budaya.
“Indonesia tetap satu karena Bhinneka Tunggal Ika. Walau kita berbeda tetapi rukun damai dalam keberagaman, persatuan dan toleransi yang menghormati perbedaan,” tuturnya.