kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Aktivitas Padat Picu Stres, Berikut Anger Management yang Tepat

Aktivitas Padat Picu Stres, Berikut Anger Management yang Tepat
Ilustrasi pekerja kantoran dengan aktivitas padat (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Perkembangan teknologi merubah pola hidup masyarakat. Dengan perubahan yang begitu drastis membuat tiap orang menjadi semakin cepat menyerap informasi serta dapat melakukan berbagai hal dalam satu waktu.

Aktivitas padat menjadi hal yang lumrah dilakukan di masa kini. Tetapi, banyaknya kegiatan yang dilakukan bisa memicu stres. Amarah atau rasa marah merupakan hal yang normal dan wajar dirasakan setiap orang, namun emosi ini muncul ketika seseorang diperlakukan tidak adil atau berada dalam kondisi stres, kecewa, dan khawatir.

Pemprov Sulsel

Sebelum amarah mengendalikan diri anda, cobalah anger management untuk mengelola ledakan emosi yang kerap dirasakan. Dengan melakukan dengab baik, amarah yang dirasakan tidak akan menimbulkan banyak masalah dalam hidup.

Gejala anger management

Dari segi fisik, seseorang yang marah bisa menunjukkan gejala berikut yaitu, berdebar-debar, bernapas cepat, tubuh terasa tegang dan kaku, merasa panas dan berkeringat, dan sebagainya.

Sementara dari segi psikis, tanda seseorang marah ditunjukkan dengan hal-hal berikut yaitu, merasa tegang, tidak bisa relaks, mudah kesal dan merasa dipermalukan.

Apabila muncul tanda-tanda tersebut, waspadalah dan siapkan diri untuk mengelola gejolak amarah tersebut. Meskipun gejala fisik tidak dapat dihindari, anda dapat mengontrol perilaku impulsif, seperti merusak barang, memulai keributan atau perkelahian, dan lain-lain.

Bila sudah memahami anger management, anda bisa mengenali tanda bahwa anda sedang marah. Pada akhirnya, anda akan mengambil tindakan yang baik untuk meluapkan amarah tersebut

Berikut adalah cara mengendalikan amarah atau anger management yang dapat dicoba.

1. Kenali penyebab utama amarah dan cari solusinya

Ketika marah, tak jarang diri menjadi larut dalam emosi yang dirasakan. Bahkan, hal kecil lain di luar penyebab utama bisa memicu amarah semakin menjadi-jadi. Sambil menenangkan diri, anda dapat mencoba memikirkan kejadian apa yang menjadi penyebab utama kemarahan tersebut. Cobalah menuliskannya di selembar kertas, baik menulis tentang apa atau siapa yang membuatmu marah, kenapa hal tersebut memicu amarahmu, sejak kapan emosi itu dirasakan, dan apa yang ingin kamu lakukan atau perbaiki.

2. Berpikir sebelum berbicara

Rasa marah yang muncul terkadang bisa membuat seseorang ingin meluapkan perasaannya tanpa memikirkan dampaknya. Tak jarang, kemarahan justru diluapkan melalui kata-kata kasar. Padahal, kondisi demikian hanya akan memperkeruh keadaan. Untuk mengatasinya, anda bisa menggunakan teknik anger management satu ini, yaitu dengan berhitung 10 detik ketika anda merasakan amarah akan meledak. Setelah itu, jauhkan diri dari hal-hal yang memicu amarah.

3. Luangkan waktu untuk menyendiri

Menarik diri sejenak dari sesuatu atau seseorang yang memicu amarah bukanlah tindakan yang salah. Meluangkan waktu bagi diri sendiri justru bisa membuat pikiran lebih tenang dan emosi lebih stabil, sehingga kamu pun bisa menyelesaikan masalah atau mencari jalan keluar dari masalah yang dialami.

4. Relaksasi
Salah satu teknik anger management yang cukup efektif adalah relaksasi. Anda dapat melakukan latihan pernapasan dengan cara menarik napas dalam secara perlahan dan mengatur pernapasan selama relaksasi. Hal ini mungkin terdengar sangat sederhana. Namun, teknik ini sebenarnya dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang bisa membantu kamu untuk meredakan emosi negatif, seperti marah atau cemas. Anda juga dapat melakukan yoga secara rutin untuk mengendalikan emosi negatif yang dirasakan. Hal ini karena yoga dapat melatih pernapasan, sehingga membuat tubuh menjadi lebih rileks.

5. Ekspresikan amarah dengan cara yang tepat

Amarah yang disampaikan dengan baik bisa memperbaiki situasi, mencegah amarah muncul kembali, bahkan mencegah kemungkinan anda menyakiti perasaan orang lain.
Setelah berpikir jernih, cobalah ungkapkan tentang emosi yang anda rasakan kepada orang yang telah membuat anda marah, dengan cara yang tegas tetapi tidak konfrontatif. Nyatakan kekhawatiran dan keinginan anda dengan kata yang jelas dan tidak menyakiti perasaan orang tersebut.

Umumnya, mengekspresikan kemarahan lebih baik daripada memendam amarah dalam hati. Pasalnya, emosi yang tidak tersalurkan dengan baik dapat menjadi penyebab utama gangguan kesehatan mental, misalnya depresi atau gangguan cemas.

6. Curhat dengan orang terdekat yang dipercaya

Apabila anda merasa putus asa atau bingung dalam menentukan jalan keluar yang tepat, tidak ada salahnya untuk membicarakan amarahmu dan meminta saran kepada orang terdekat yang dipercaya. Hal ini juga menjadi bagian dari metode anger management yang baik, karena orang terdekat umumnya merupakan orang yang sangat mengenal dan peduli terhadap kondisi anda. Dengan begitu, anda bisa mendapatkan ide untuk memecahkan masalah.

PDAM Makassar