KabarMakassar.com — Aktivis Perempuan dan Perlindungan Anak, Lusi Palulungan mengapresiasi rencana program yang dijanjikan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur (Lutim) Ibas-Puspa dalam memperkuat layanan perlindungan perempuan dan anak terhadap kekerasan.
Dalam Debat Publik Terakhir Kandidat Pilkada Lutim dijelaskan bahwa saat ini angka kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami peningkatan yang signifikan sehingga dibutuhkan penguatan peran Unit Pelayanan Terpadu Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) untuk pencegahan, penanganan, perlindungan dan pemulihan korban kekerasan.
Menanggapi hal ini, Paslon 03, Puspa mengatakan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Luwu Timur membutuhkan perhatian yang serius.
Pihaknya menawarkan program pencegahan kekerasan, pendampingan korban dan pendampingan hukum.
Pihaknya mengaku akan membentuk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar penanganan masalah tersebut lebih fokus.
“Bahkan kami akan membentuk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar penanganan masalah ini lebih fokus,” ungkapnya , Minggu (17/11).
Lusi Palulungan yang juga merupakan panelis dalam debat terakhir kandidat Pilkada Lutim mengatakan pihaknya mempertajam tentang bagaimana peran pemerintah untuk memperkuat layanan dalam hal ini UPTD PPA.
UPTD PPA ini diharapkan bisa berfungsi memberikan layanan sehingga korban-korban yang mengalami kekerasan tidak hanya ditangani kasusnya tapi juga mendapatkan perlindungan dan pemulihan sehingga mereka bisa kembali beraktifitas seperti sediakala dan tidak mengalami trauma yang berkepanjangan serta hilangnya rasa kepercayaan diri.
“Sehingga di dalam debat ini, isu kekerasan itu isu yang paling prioritas diangkat khususnya perempuan,” ungkapnya.
Selain itu ia mengapresiasi jawaban para kandidat dalam menanggapi isu ini dengan adanya rencana program dan penambahan anggaran untuk memperkuat peran layanan UPTD PPA.
Ia mengapresiasi rencana program pembentukan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang diusulkan Paslon Ibas-Puspa.
“Termasuk ada pasangan calon yang kemudian mengusulkan bahwa dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak harus berdiri sendiri dari dinas lain saya kira itu sesuatu yang patut kita apresiasi,” pungkasnya