kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Abdul Majid Pimpin Aspikom Sulselbar, Siap Hadapi Tantangan Digitalisasi dan AI

Suasana pelantikan pengurus Aspikom Sulselbar (Dok : Hanifah KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com – Pengurus Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) resmi dilantik hari ini. Acara pelantikan ini diadakan dua bulan setelah penetapan Ketua Aspikom Sulselbar terpilih, Abdul Majid.

Dalam struktur kepengurusan yang baru, terdapat sekitar 80 orang dari 17 universitas negeri dan swasta di Sulselbar. Dengan semangat baru, Aspikom Sulselbar menegaskan komitmennya untuk merespons dinamika pendidikan komunikasi, terutama dalam menghadapi era digitalisasi.

Pemprov Sulsel

Ketua Aspikom Sulselbar terpilih, Abdul Majid, menyampaikan bahwa program kerja ke depan harus fleksibel dan mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pendidikan ilmu komunikasi saat ini.

Tema besar yang diangkat adalah Transformasi Digitalisasi dalam Merespons Tantangan dan Peluang, yang mencerminkan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi.

“Aspikom lebih berfokus pada tata kelola program studi, termasuk kurikulum, akreditasi, serta memunculkan keunikan prodi yang ada di Indonesia Timur. Kami juga merespons perkembangan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan komunikasi,” ujar Majid, Sabtu (15/02).

Sebagai bagian dari agenda pelantikan, juga digelar seminar nasional bertema Transformasi Pendidikan Komunikasi di Era Artificial Intelligence (AI).

Seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang dampak AI terhadap kurikulum dan proses pembelajaran ilmu komunikasi.

Ketua Aspikom Pusat, S. Bekti, turut hadir dalam acara ini dan menekankan pentingnya peran pengurus baru dalam mempersiapkan Kongres Nasional Aspikom yang akan diselenggarakan di Sulselbar pada Juli mendatang.

“Menjadi tuan rumah kongres nasional adalah tanggung jawab besar. Ini harus dipersiapkan dengan matang agar menghasilkan keputusan strategis bagi pendidikan komunikasi di Indonesia,” ujar Bekti.

Bekti juga menyoroti bahwa perkembangan teknologi, khususnya AI, memiliki dampak signifikan dalam kehidupan manusia.

Oleh karena itu, akademisi komunikasi harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ini, termasuk bagaimana menjadikan AI sebagai alat yang mendukung perkembangan pendidikan komunikasi tanpa menghilangkan aspek etika dan kemampuan analisis mahasiswa.

Ketua Panitia Pelantikan dan Seminar Nasional, Muh Idris, menjelaskan bahwa seminar nasional kali ini bertujuan untuk mengkaji peran AI dalam pendidikan komunikasi.

Kehadiran AI tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga tantangan, terutama dalam hal etika serta kemampuan analisis mahasiswa yang dikhawatirkan menurun akibat ketergantungan pada AI.

“Kita harus mencari strategi bagaimana menghadapi tantangan ini dalam kurikulum pendidikan komunikasi. Bagaimana AI dapat menjadi alat bantu yang positif tanpa menghilangkan daya kritis mahasiswa,” ujar Idris.

harvardsciencereview.com