KabarMakassar.com — Sebanyak 52 kelompok penjahit lokal akan dilibatkan dalam pelaksanaan program seragam sekolah gratis yang digagas Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham.
Program ini dirancang untuk mendistribusikan seragam bagi siswa SD dan SMP mulai tahun ajaran 2025, sekaligus memberdayakan pelaku UMKM di bidang konveksi.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Muhammad Rheza, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih mendata para penjahit yang akan tergabung dalam kelompok tersebut.
Masing-masing kelompok akan beranggotakan penjahit binaan maupun mandiri yang tersebar di 15 kecamatan.
“Ada 52 kelompok, tapi kita masih mendata penjahit yang akan bergabung. Tiap kelompok jumlahnya bervariasi, ada yang berisi 10 orang, ada juga yang kurang,” jelas Rheza.
Untuk mempermudah koordinasi dan pelaksanaan, setiap kelompok akan diketuai oleh penjahit yang memiliki usaha konveksi. Skema ini diharapkan bisa membantu anggota kelompok yang memiliki keterbatasan peralatan atau modal usaha.
“Makanya dibikinkan kelompok agar mereka saling mengisi apa yang kurang. Kalau bisa ketua kelompok yang punya konveksi, jadi dia bisa bantu penjahit kecil dengan memberikan pekerjaan,” tambahnya.
Dinas Koperasi dan UKM selama dua pekan terakhir telah melakukan sosialisasi langsung ke kecamatan-kecamatan dengan menghadirkan para pelaku usaha jahit.
Respons masyarakat terhadap program ini dinilai positif, meskipun masih ditemukan kendala administratif seperti belum adanya izin usaha dari sebagian besar penjahit.
Sebagai solusi, Pemkot Makassar akan memfasilitasi proses perizinan melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
“PTSP nanti akan kumpulkan datanya, dicek mana yang sudah punya izin dan mana yang belum. Yang belum lengkap akan dibantu prosesnya,” ujar Rheza.