KabarMakassar.com — Ternyata penyebab warga Nasara, Kelurahan Bontorannu, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan memblokade jalan, Kamis (14/3) lalu.
Peristiwa yang terjadi pasca salat Dzuhur di depan Mesjid An-Nazhar itu ditengarai atas kasus kematian Eli Daeng Tola yang ditemukan warga mengapung di perairan Bontorannu beberapa waktu lalu.
Jajaran Kepolisian Polres Jeneponto diketahui mengambil sejumlah saksi untuk diperiksa namun tak kunjung dikembalikan kepada pihak keluarga.
“Ini kan ada warga di Nasara yang dimintai keterangan (sebagai saksi) di peristiwa yang terjadi orang meninggal tenggelam, ada kaitannya dengan itu,” kata Lurah Bontorannu, Tamsil Bani kepada awak media. Minggu (17/3).
Dari lima warga yang diperiksa, tiga diantaranya adalah bocah
Mereka diamankan di tempat dan waktu berbeda namun tetap di hari yang sama, Rabu (13/3/2024).
“Ada diambil di jam 10:00 Wita, ada di atas jam 10:00. Ada yang katanya mau buka puasa di Masjid ini anak-anak kasian diambil,” ucapnya.
Kekesalan pihak keluarga memuncak ketika lima saksi terperiksa tak kunjung dikembalikan hingga keesokan harinya pada Kamis (14/3) lalu.
Tak hanya itu kata Tamsil Bani, pihak kepolisian tidak memberikan kabar kepada pihak keluarga saksi.
Bahkan, keluarga saksi mendatangi Mapolres Jeneponto namun tak melihat keberadaan kelima kerabatnya tersebut.
“Sampai (besok) paginya tidak ada, siangnya tidak ada jadi gelisah orang tuanya, itu juga dipermasalahkan baru itu anak-anak besoknya mau ujian kasian,” jelasnya.
Atas dasar tersebut, keluarga pihak terperiksa memblokade jalan.
Kejadian itu viral di media sosial Facebook Kamis, (4/3/2024) kemarin.
“Tidak ada juga jawaban dari polisi, sehingga mungkin karena faktor kecewa, minta perhatian makanya Pak Kapolsek juga kemarin bilang tujuan mencari tahu keluarganya bagus tapi caranya yang salah karena jalanan itu kepentingan umum,” tuturnya.
Meski begitu, aksi blokade jalan yang dilakukan para keluarga saksi tak berlangsung lama.
“Tidak lamaji, setelah pak Kapolsek tiba di TKP langsung dibersihkan, saya juga ada di TKP kemarin setelah salat dhuhur.
Diberitakan sebelumnya, Jalan lintas nasional di Kelurahan Bontorannu, Kecamatan Bangkala, Kebupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) di blokade warga.
Momen peristiwa yang terjadi di depan Masjid An-Nazhar itu diunggah oleh akun Facebook Bento Syaputra dan menjadi viral, Kamis (14/3/2024).
Dalam video itu Kapolsek Bangkala Iptu Kaharuddin tampak murka.
Ia terlihat mengoceh sembari mememinta personelnya mengeluarkan bale-bale bambu yang menutup jalan hingga menyebabkan macet.
“Apa sangkut pautnya ini mobil (yang mau melintas), apa, tidak ada ini, apa, kenapa,” kata Iptu Kaharuddin dengan nada kesal.
“Kau pikir ini jalan nenek moyang mu yang punya, siapa yang buat jalanan,” lanjutnya.
Penutupan jalan di siang bolong itu diduga dilakukan oleh oknum warga setempat.
Namun warga tersebut tak nampak di lokasi.
“Bulan puasa ini pak, bagaimana susahnya (orang mau melintas), bagaimana susahnya,” sambung Iptu Kaharuddin.
Detik-detik evakuasi bale-bale bambu ditengah jalan itu pun disaksikan langsung oleh Lurah Bontorannu, Tamsil Bani. Hanya saja, sang lurah tak mampu berbuat banyak.
“Ada pak lurah disini tidak kau hormati,” jelas Kapolsek.
Tak berselang lama, terdengar suara tembakan dari seorang polisi berpakaian sipil menembak ke udara sembari mengejar seseorang.
Namun langkah sang polisi tak begitu jauh lalu kembali ke titik semula.
“Ya, hajar,” ucap perekam video.