KabarMakassar.com — Pemerintah Kabupaten Wajo belum memiliki rencana pengembangan objek wisata baru di Bumi Lamaddukkelleng. Namun, empat lokasi wisata tetap menjadi andalan Kabupaten Wajo hingga saat ini.
Keempat lokasi tersebut adalah Kawasan Wisata Rumah Adat Attakae, Rumah Apung Danau Tempe, Kawasan Masjid Tua Tosora, dan Gelora Permata Hijau Desa Waetuwo. Keempatnya ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wajo, Muhammad Ilyas, mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini belum memiliki rencana pengembangan objek wisata baru.
“Iya, belum ada rencana pembangunan objek wisata baru,” ujarnya, Jumat lalu (20/9).
Menurutnya, pihaknya masih fokus pada penetapan kawasan wisata cagar budaya. “Potensi wisata kita ada di cagar budaya dan kami sudah berkoordinasi dengan Bidang Budaya Dinas Pendidikan untuk mendata, merevitalisasi bangunan yang ada, dan kemudian pengurusan pendaftaran dan penetapan sebagai cagar budaya melalui kementerian,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah kabupaten juga tengah melakukan pemberdayaan terhadap warga yang berada di sekitar lokasi wisata. “Ada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang mengelola bagian wisata kerja sama dengan pemerintah setempat dalam bentuk pemberdayaan,” papar Ilyas.
Penjelasan Singkat 4 Objek Wisata di Kabupaten Wajo
1. Kawasan Wisata Rumah Adat Attakae
Rumah Adat Attakae terletak di Kelurahan Attakae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo. Berjarak sekitar 10 menit dari pusat kota atau 3,5 km dari Masjid Agung Ummul Quraa, Sengkang.
Kawasan Rumah Adat Attakae memiliki luas lahan 1,107 hektar dengan total luas bangunan 1,616 m², terdiri dari beberapa rumah adat tradisional dari berbagai kecamatan di Kabupaten Wajo.
Selain itu terdapat rumah adat utama milik Raja La Tenri Bali, yang dibangun sekitar tahun 1990. Rumah adat ini memiliki desain rumah panggung khas Suku Bugis.
2. Rumah Apung Danau Tempe
Rumah Apung Danau Tempe, rumah tradisional yang dibangun menggunakan bambu di atas perairan Danau Tempe, Sengkang, Kabupaten Wajo.
Hampir seluruh wilayah perairan Danau Tempe dipenuhi Rumah Apung. Akses menuju lokasi ini bisa melalui Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 45 atau tepi sungai Walanae dengan menggunakan ojek perahu.
Destinasi wisata unik ini menawarkan suasana damai dan sejuk, serta menu makanan yang bisa dipesan oleh pelancong.
3. Masjid Tua Tosora
Masjid Tua Tosora terletak di Desa Tosora, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Didirikan sekitar abad ke-16 atau pada tahun 1621 Masehi di masa kepemimpinan Arung Matowa Wajo ke-15 dan ke-17, La Pakallongi To Allinrung.
Masjid Tua Tosora dibangun di atas tanah berbukit dengan bentuk persegi panjang dan berada di ketinggian 30,6 m di atas permukaan laut.
Di dalam kompleks masjid terdapat makam Syeikh Jamaluddin Akbar Al-Husaini, cucu Nabi Muhammad SAW yang pertama kali datang ke Sulawesi.
4. Gelora Permata Hijau (GPH) Waetuwo
Konsep agrowisata yang dikelola Pemerintah Desa Waetuwo.
Menawarkan pemandangan khas dari atas gunung, permandian alam dengan air jernih, keindahan alam berupa pepohonan hijau, serta fasilitas pendukung seperti villa dan gazebo.
Tersedia berbagai macam masakan kuliner siap saji di sekitar kawasan tersebut.