kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

24 April Peringati Hari Angkutan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

24 April Peringati Hari Angkutan Nasional, Sejarah dan Tujuannya
Ilustrasi (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Setiap tanggal 24 April di Indonesia diperingati Hari Angkutan Nasional. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengingat perkembangan angkutan di Indonesia.

Dilansir DITPSD Kemdikbud, Peringatan Hari Angkutan Nasional bisa menjadi pengingat untuk kita tentang pentingnya angkutan di dalam kehidupan. Selain itu juga dapat bernostalgia mengingat sejarah angkutan di Indonesia.

Pemprov Sulsel

Walau saat ini penggunaan kendaraan pribadi meningkat, tentu dengan ini kesadaran masyarakat akan kepadatan lalu lintas dan polusi. Untuk mengetahui lebih dalam sejarah Hari Angkutan 2024, lengkap dengan tujuannya, simak informasi berikut ini:

Sejarah Hari Angkutan Nasional

Hari Angkutan Nasional identik dengan DAMRI yang merupakan moda angkutan yang pertama kali didirikan di Indonesia ketika tahun 1943 pada saat masa penjajahan Jepang.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, kedua angkutan tersebut dikelola oleh Kementerian Pengelolaan Departemen Perhubungan Indonesia. Dengan pergantian kepemilikan, kedua jenis angkutan tersebut juga mengalami pergantian nama.

Jenis angkutan barang, yang awalnya bernama Jawa Unyu Zigyosha menjadi Djawatan Pengangkutan, sedangkan untuk jenis angkutan penumpang menjadi Djawatan Angkutan Darat.

Beberapa tahun kemudian, kedua angkutan tersebut diintegrasikan pemerintah dalam satu organisasi dengan nama Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia yang disingkat menjadi DAMRI.

Tujuan Peringatan Hari Angkutan Nasional

Hari Angkutan Nasional yang memiliki tujuan untuk mengingat perkembangan sejarah angkutan umum Indonesia juga sebagai pengingat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.

Dengan memberdayakan transportasi umum, diharapkan dapat memusnahkan kemacetan. Selain itu, menggunakan transportasi umum juga sebagai salah upaya untuk menjaga fasilitas umum agar terus tumbuh.

Hubungan antara penumpang, penyedia jasa, otoritas dengan budaya ber-angkutan umum semua terkait dan saling mempengaruhi.