kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

17 Mahasiswa yang Ditangkap Saat Bentrok Dengan Warga Depan UMI Dipulangkan Polisi

17 Mahasiswa yang Ditangkap Saat Bentrok Dengan Warga Depan UMI Dipulangkan Polisi
bentrok antar warga dan massa aksi di depan Kampus UMI (Dok : Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Sebanyak 17 demonstran yang ditangkap usai bentrok dengan warga saat unjuk rasa Indonesia Gelap di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Jalan Urip Sumoharjo, telah dipulangkan.

Diketahui, bentrok antara demonstran dan warga itu dipicu setelah warga geram aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah mahasiswa dan masyarakat sipil itu menutup badan jalan Urip Sumoharjo Makassar, mulai sore hingga malam hari, yang menyebabkan arus lalu lintas tidak berjalan lancar.

Pemprov Sulsel

“Iya benar, mereka telah dipulangkan,” kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana kepada awak media, Selasa (25/02).

Meski telah dipulangkan, kata Arya para mahasiswa tersebut akan kembali dipanggil untuk pemeriksaan lebih lanjut jika penyidik menemukan adanya unsur tindak pidana pada saat mahasiswa unjuk rasa.

“Nanti proses lanjut kalau ada hasil pemeriksaan terbukti, baru kita panggil lagi,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, sejumlah mahasiswa dan masyarakat sipil tersebut ditangkap pada saat polisi melakukan penyisiran hingga ke dalam kampus UMI pada saat terjadi bentrok, Senin (24/2) malam.

Sebelumnya diberitakan, Bentrokan terjadi dalam aksi demonstrasi “Indonesia Gelap” di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Senin (25/02), mengakibatkan seorang warga terkena anak panah busur di bagian kepala. Akibat insiden ini, sebanyak 17 demonstran diamankan polisi.

Bentrokan dipicu oleh aksi para demonstran yang memblokade Jalan Urip Sumoharjo selama hampir lima jam, sejak pukul 17.00 Wita.

Massa aksi membakar ban serta menempatkan batu besar dan bambu di tengah jalan untuk menghalangi pengendara melintas.

Hingga pukul 22.00 Wita, akses jalan masih tertutup, mendorong aparat kepolisian untuk membubarkan massa secara paksa.

Namun, upaya pembubaran mendapat perlawanan berupa lemparan batu dari demonstran. Polisi pun menembakkan gas air mata guna mendorong mereka kembali ke dalam area kampus.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana menyebutkan sebanyak 17 demonstran diamankan, dan dibawah ke Polrestabes Makassar.

“11 mahasiswa, 2 pelajar, sama 3 masyarakat sipil, dan satu tidak sekolah ( tidak lulus sd ),” kata Arya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/02).

Saat akan dibubarkan, massa aksi terus melempari personil kepolisian dengan batu dan senjata anak panah busur, hingga seorang warga terkena anak panah dibagian kepalanya dan dilarikan ke rumah sakit.

“Satu orang warga terkena anak panah dan dibawa ke rumah sakit oleh anggota,” ungkapnya.

Terus mendapatkan lemparan batu dari para demonstran, polisi pun bergerak masuk ke dalam kampus dan menangkap sejumlah massa aksi tersebut.

harvardsciencereview.com
https://inuki.co.id