kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

16 Orang Tewas Akibat Rusuh dan Penjarahan di Papua Nuguni

Kerusuhan dan penjarahan di negara tetangga RI Papua Nugini. (Femli Studio via REUTERS)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Korban tewas imbas kerusuhan di negara tetangga Indonesia, Papua Nugini, bertambah menjadi 16 orang pada Jumat (12/1). Saat ini kondisinya dilaporkan masih mencekam.

Jumlah korban itu merupakan akumulasi data dari Ibu Kota Papua Nugini, Port Moresby, dan Kota Lea.

Pemprov Sulsel

Menanggapi kerusuhan ini, pihak berwenang mengerahkan 1.000 tentara untuk meningkatkan keamanan di bawah status darurat. Mereka berpatroli di jalan-jalan Port Moresby.

Menurut warga di Port Moresby Maho Laveil banyak bank, pompa bensin, dan toko kelontong yang mulai dibuka kembali.

“Toko-toko dibuka, stasiun pengisian bahan bakar telah dibuka, transportasi umum telah dibuka. Orang-orang kembali bergerak. Ada rasa damai,” kata Maho kepada awak media seperti dikutip kepada AFP, Jumat (12/1).

Lebih lanjut, Maho menerangkan terdapat peningkatan jumlah polisi dan militer di sekitar ibu kota. Ia lantas menduga potensi kerusuhan akan pecah “pada malam hari.”

Papua Nugini tengah bergejolak usai sekelompok tentara, polisi, dan sipir, melakukan pemogokan usai pemotongan gaji tanpa alasan.

Warga yang tak puas dengan pemerintah ikut dalam aksi tersebut. Kerusuhan lalu menyebar hingga ke Kota Lae. Sejumlah orang menyerbu toko-toko melalui jendela kaca yang dipecah dan menjarahnya.

Rekaman AFPTV menunjukkan salah satu warga membawa chest freezer. Video juga memperlihatkan banyak kepulasan asap hitam usai gedung-gedung dan mobil terbakar.

Polisi sampai-sampai meluncurkan tembakan untuk membubarkan kelompok penjarah. Mengatasi kerusuhan itu, pemerintah Papua Nugini menetapkan status darurat selama 14 hari.