KabarMakassar.com — Setiap tanggal 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia yang tepatnya jatuh pada hari ini, Kamis (14/11).
Hari Diabetes Sedunia merupakan kampanye kesadaran diabetes yang menjangkau masyarakat global lebih dari 1 miliar orang yang tersebar di 161 negara.
Kampanye ini dilakukan untuk menyediakan platform global bagi penderita diabetes , profesional kesehatan, pendukung diabetes, media, masyarakat umum, dan organisasi pemerintah untuk meningkatkan kesadaran terhadap diabetes dan memperbaiki kehidupan penderita diabetes.
Tema Hari Diabetes Sedunia tahun 2024 ini adalah Diabetes dan kesejahteraan.
Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak memproduksi insulin dalam jumlah cukup, atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksinya secara efektif.
Hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah (hiperglikemia).
Diabetes terbagi atas beberapa jenis yakni diabetes tipe 1 (sebelumnya dikenal sebagai diabetes yang bergantung pada insulin atau diabetes yang terjadi pada masa kanak-kanak) ditandai dengan kurangnya produksi insulin.
Diabetes tipe 2 (dulu disebut diabetes yang tidak tergantung insulin atau diabetes yang muncul pada orang dewasa) disebabkan oleh penggunaan insulin yang tidak efektif oleh tubuh di mana kondisi ini sering kali disebabkan oleh kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik.
Sementara diabetes gestasional adalah hiperglikemia yang pertama kali diketahui selama kehamilan.
Dilansir dari International Diabetes Federation (IDF) diperkirakan 422 juta orang dewasa mengidap diabetes pada tahun 2014, dibandingkan dengan 108 juta pada tahun 1980.
Prevalensi diabetes global hampir dua kali lipat sejak tahun 1980, meningkat dari 4,7% menjadi 8,5% pada populasi orang dewasa.
Hal ini mencerminkan peningkatan faktor risiko terkait seperti kelebihan berat badan atau obesitas.
Selama dekade terakhir, prevalensi diabetes meningkat lebih cepat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dibandingkan di negara-negara berpenghasilan tinggi.
Diabetes merupakan penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan amputasi anggota tubuh bagian bawah.
Pola makan yang sehat, aktivitas fisik, dan menghindari penggunaan tembakau dapat mencegah atau menunda diabetes tipe 2.
Selain itu, diabetes dapat diobati dan konsekuensinya dapat dihindari atau ditunda dengan pengobatan, pemeriksaan rutin, dan pengobatan komplikasi.
Pada tahun 2007, Majelis Umum mengadopsi resolusi 61/225 yang menetapkan tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia.
Hal ini mengakui “kebutuhan mendesak untuk melakukan upaya multilateral guna meningkatkan dan meningkatkan kesehatan manusia, serta menyediakan akses ke pengobatan dan pendidikan perawatan kesehatan.”
Resolusi tersebut juga mendorong negara anggota untuk mengembangkan kebijakan nasional untuk pencegahan, pengobatan dan perawatan diabetes sejalan dengan pembangunan berkelanjutan sistem perawatan kesehatan mereka.
Jutaan penderita diabetes menghadapi tantangan harian dalam mengelola kondisi mereka di rumah, kantor, dan sekolah.
Mereka harus tangguh, terorganisasi, dan bertanggung jawab, yang berdampak pada kesejahteraan fisik dan mental mereka.
Survei global baru yang dilakukan oleh Federasi Diabetes Internasional (IDF) mengungkapkan bahwa 77% penderita diabetes mengalami kecemasan, depresi, atau kondisi kesehatan mental lainnya karena diabetes yang mereka derita.
Perawatan diabetes sering kali hanya berfokus pada gula darah, sehingga membuat banyak orang kewalahan.
Sehingga Hari Diabetes Sedunia 14 November mengkampanyekan pengutamaan kesejahteraan dalam perawatan diabetes dan mulai perubahan untuk Diabetes Life yang lebih baik.