kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

11 Orang Diperiksa Sebagai Saksi Tewasnya Pengacara Rudi S Gani

11 Orang Diperiksa Sebagai Saksi Tewasnya Pengacara Rudi S Gani
Jenazah Rudi S Gani saat diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan (Dok: Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Dalam mengungkap pelaku penembakan terhadap seorang pengacara asal Makassar, Rudi S Gani (49), pihak kepolisian telah memeriksa 11 orang sebagai saksi dalam kasus tersebut.

“Kita sudah memeriksa 11 orang saksi dan membentuk gabungan yang dibackup dari tim polda,” kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, Sabtu (04/01).

Pemprov Sulsel

Diketahui, Rudi yang saat itu sedang makan bersama keluarganya jelang pergantian tahun di rumahnya di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, pada Selasa (31/12) malam. Tiba-tiba ditembak oleh orang tak dikenal pada bagian wajahnya hingga membuat korban meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan saksi inisial M, korban sempat dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapatkan pertolongan medis, namun korban meninggal pada saat perjalanan.

“Setelah tiba di puskesmas, dokter yang jaga malam itu menjelaskan bahwa ada luka dibawa mata sebelah kanan yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ungkapnya.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, pihak keluarga langsung membawah jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, untuk dilakukan proses autopsi, agar mengetahui penyebab pasti korban tewas.

“Hasil autopsi ditemukan ada luka dibawa mata sebelah kanan korban, kemudian pelurunya turun ke bagian tulang leher, kemudian peluru itu dibawa ke labfor,” jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan labfor terhadap jenazah pengacara asal Makassar itu, ditemukan sebuah peluru yang berasal dari senapan angin dengan ukuran 8 milimeter (mm).

“Labfor menyatakan bahwa peluruh itu adalah peluru senapan angin, bukan senjata api dan sudah dalam keadaan rusak. Kemudian peluru tersebut kalibernya 8 mm,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pengacara asal Makassar bernama Rudi S Gani (48) tewas ditembak dirumah istrinya oleh orang tak dikenal (OTK).

Peristiwa tersebut terjadi, saat korban hendak merayakan malam pergantian tahun dengan kumpul bersama keluarga di kampung halaman istrinya, di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Selasa (31/12) malam.

Istri korban bernama Maryam, mengatakan sekitar pukul 21.50 WITA, ia dan keluarga makan bersama. Tiba-tiba terdengar bunyi suara ledakan, kemudian korban yang duduk di samping istrinya langsung tergeletak di lantai.

“Sementara makan-makan sama keluarga, tiba-tiba ada suara ledakan, langsung dia (korban) tegelak begitu saja,” kata Maryam kepada media, Rabu (01/01).

Maryam mengatakan saat itu, ia mengira sang suami mengalami pecah pembuluh darah, karena belum melihat luka tembakan di bagian wajah korban.

“Saya periksa, saya lihat ada memar di samping hidung. Terus baru saya tau saat polisi bilang ini ditembak. Satu di bagian samping hidung, saya periksa hanya dibagian hidung,” ungkapnya.

Saat penembakan itu, Maryam mengaku tidak memperhatikan adanya OTK yang berada di sekitar rumahnya.

“Tidak ada karena gelap, ada mobil terparkir jadi di belakang mobil agak gelap. Tidak ada diperhatikan karena kita disitu sementara makan,” ujarnya.

Sementara itu, Kasubsi PIDM Sihumas Polres Bone, Iptu Rayendra Muchtar mengatakan pada saat itu korban berada di dalam ruangan kantornya, kemudian dari luar ruangan itu terdengar suara letusan.

“Kemudian ada rekan keluarga korban langsung melihat korban tergeletak dan melihat muka korban berdarah,” kata Rayendra.

Korban pun langsung dibawa ke Puskesman setempat, namun sebelum tiba korban sudah dinyatakan meninggal dunia, dan berdasarkan keterangan pemeriksaan terdapat luka tembak dibawa mata kanan korban.

“Banyak orang, sementara makan. Di dalam ruangan itu ada banyak orang sedangkan yang menembak ini ada di luar ruangan,” bebernya.

Meski demikian, kata Reyendra, kasus penembakan seorang pengacara oleh OTK ini masih dalam penyelidikan, ia mengatakan pihaknya akan berupaya untuk mengungkap kasus tersebut dan berusaha menangkap pelakunya.

“Sementara masih dalam penyelidikan dan berupaya mengungkap pelakunya. Semua yang ada di lokasi dimintai keterangan,” pungkasnya.