kabarbursa.com
kabarbursa.com

Siswa SMA di Gowa Dikeroyok Hingga Tak Sadarkan Diri

Siswa SMA di Gowa Dikeroyok Hingga Tak Sadarkan Diri
(Foto : IST).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Seorang siswa SMA AJP (16) menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh kakak kelasnya hingga tak sadarkan diri pada Senin (04/03) lalu.

Kejadian tersebut diketahui terjadi di SMA Negeri 2 Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Pemprov Sulsel

Ayah korban, Muhammad Arif S menjelaskan anaknya yang tengah duduk di bangku kelas XI SMA tersebut mengalami luka dan trauma berat pasca kejadian.

Ia menjelaskan awal kronologi kejadian tersebut dimana korban tengah duduk bersama teman-temannya menonton penampilan upacara terakhir kelas XII lalu tiba-tiba bahunya ditarik oleh kakak kelasnya untuk menuju ke ruang kelas.

Saat tengah berada di ruang tersebut, korban kemudian diserang dari arah belakang dan ditinju oleh sang kakak kelas tanpa tahu apa penyebab ia diperlakukan seperti itu.

Selain itu, kepala dan punggung serta alat kelamin korban juga dipukul hingga menyebabkan korban tak sadarkan diri.

“Anak saya menjadi korban penganiayaan berat di sekolah SMA Negeri 2 Bajeng Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh para senior”, ungkapnya, Jumat (08/03).

Sementara korban AJP (16) mengaku dikeroyok oleh kakak kelasnya yang berjumlah sekitar 10 orang.

Bukan hanya tak sadarkan diri, korban juga mengalami luka benjol dan berdarah pada bagian kepala sebelah kanan.

“Hingga dari kejadian itu saya mengalami luka berdarah dan benjol di bagian kepala sebelah kanan, rasa sakit bagian perut dan punggung saat itu juga pandangan saya sudah mulai gelap serta mengalami sesak napas dan saya sudah tidak sadarkan diri”, ucapnya.

Orangtua korban pun kemudian melarikan anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Selanjutnya, orangtua korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gowa dengan nomor laporan polisi : STTLP/B/232/III/2024/SPKT/POLRES GOWA/ POLDA SULAWESI SELATAN.

Ayah korban berharap kasus tersebut dapat berjalan sesuai prosedural hukum dan meminta pihak sekolah dalam hal ini SMA Negeri 2 Bajeng Kabupaten Gowa untuk bertanggungjawab.

“Saya dan keluarga sangat berharap agat kasus ini dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya dan saya juga meminta agar pihak sekolah SMA negeri 2 Bajeng Kabupaten Gowa bertanggungjawab atas kejadian ini yang mengakibatkan anak saya mengalami luka dan trauma”, pungkasnya