kabarbursa.com
kabarbursa.com

Kakak Adik Tenggelam di Kubangan Bekas Galian, 1 Orang Tewas

Kakak Adik Tenggelam di Kubangan Bekas Galian, 1 Orang Tewas
rumah korban di antang (Dok: Atri KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Dua bocah kakak beradik tenggelam di kubangan air dengan kedalaman sekitar 2 meter. Insiden tersebut mengakibatkan satu korban bernama Fauzih (8) meninggal dunia sementara korban bernama Fauzan (9) dilarikan ke Rumah Sakit dalam keadaan kritis.

Peristiwa tersebut terjadi di sebuah kubangan air kedalaman sekitar 2 meter di Jalan Dg Hayo Lr 6, Kelurahan Bitowa, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis (12/12) sekitar pukul 09.15 WITA.

Pemprov Sulsel

Kapolsek Manggala, Kompol Semuel To’Longan menerangkan bahwa kejadian tersebut berawal saat kedua korban yang merupakan saudara kandung itu, dalam perjalanan pulang sekolah.

“Menurut keterangan Saksi Kejadian berawal pada saat kedua Korban yang merupakan saudara kandung berjalan kaki pulang dari sekolahnya SD Inpres Pannara,” kata Semuel dalam keterangan tertulis, Kamis (12/12).

Pada saat perjalanan pulang menuju kerumahnya, korban melewati jalan pintas yang ada kubangan air dengan maksud untuk melompat, namun korban bernama Fauzih terjatuh ke dalam kubangan air tersebut, sehingga kakak korban bernama Fauzan berusaha menolong adiknya namun keduanya ikut tenggelam

“Sehingga saksi yang ada di sekitar TKP kemudian menolong dan membawa korban ke Puskesmas Antang,” bebernya.

Namun, setelah tiba di Puskesmas Antang korban Fauzih dinyatakan meninggal dunia, sedangkan kakak korban bernama Fauzan masih dalam keadaan Kritis dan di rujuk kerumah sakit Sandi Karsa Makassar.

Sementara salah satu warga, Agus mengatakan bahwa tidak ada warga yang melihat kedua korban terjaruh dalam kubangan tersebut.

“Sekitar jam 9 lewat. Kalau soal tenggelamnya tidak ada yang lihat , cuma nanti mamanya teriak disini (lokasi tenggelam) baru mnta tolong, baru keluar orang,” katanya.

Agus membeberkan bahwa kubangan air tersebut merupakan lokasi kedua korban saat hendak pulang sekolah setiap hari.

“Dia terperosok dia tidak kelihatan dicari ketemu, di angkat satu masih ada satu, dia terpeleset. Waktu plng dia kesini , ia tiap hari lewat sini,” tandasnya.