kabarbursa.com
kabarbursa.com

Anak Tega Tebas Ibunya, Diduga Beberapa Kali Lakukan Pemeriksaan Kejiwaan

Anak Tega Tebas Ibunya, Diduga Beberapa Kali Lakukan Pemeriksaan Kejiwaan
Plt Kabid Humas, Sukirman (Dok: Atri KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Seorang perempuan diduga alami gangguan jiwa berinisial S (39), yang tega menebas ibu kandungnya, saat ini dalam pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Khusus Daera (RSKD) Dadi Kota Makassar.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sujana menerangkan bahwa dari hasil informasi yang diterima pihak kepolisian, pelaku sempat beberapa kali menjalani pengobatan kejiwaan.

Pemprov Sulsel

“Pelaku ini sebelumnya pernah mengalami ganggguan kejiwaan, dan juga pernah beberapa kali berobat, sehingga terhadap pelaku tersebut, tadi malam kita koordinasi dengan Dinas Sosial Kota untuk melaporkan observasi dirumah sakit jiwa,” ujar Devi kepada wartawan, Rabu (25/09).

Devi menerangkan bahwa pelaku telah dibawah ke RSKD Dadi untuk dilakukan observasi apakah ada gangguan kejiwaan atau tidak pada pelaku.

Dihadapan polisi, pelaku mengaku kesal karena telah diminta oleh ibunya untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Kemudian untuk korban, kata Devi saat ini belum dapat dimintai keterangan karena masih dalam perawatan medis akibat luka tebasan yang cukup parah.

“Pelaku sendiri kita wawancara kita ajak ngobrol bahwa pelaku ini kesal disuruh mencuci piring, dari hal tersebut maka sikap kami ini perlu diobservasi di rumah sakit jiwa untuk mengecek apakah yang bersangkutan bisa bertanggung jawab atau tidak kepada perbuatannya,” terangnya.

Meski telah mendapatkan informasi dari pihak keluaraga korban dan pelaku, serta warga setempat. Pihak kepolisian tetap memerlukan adanya hasil dari rumah sakit terkait keadaan pelaku secara medis.

Sementara itu, Plt Kabid Humas, Sukirman mengatakan bahwa pelaku dibawah ke rumah sakit sekitar pukul 01.43 WITA, langsung diobservasi di IGD. Dan saat ini pelaku telah dipindahkan keruangan khusus di bangsal perawatan kenanga.

“Kami hanya melakukan observasi untuk keadaan masalah kejiwaan nya apakah betul terindikasi atau tidak,” kata Sukirman.

Sukirman mengungkapkan pelaku menampakkan kegelisahan, dan berubah-ubah gerak-gerik dalam perilakunya. Misalnya, dalam beberapa menit pelaku murung dan tiba-tiba tersenyum.

Pada penanganan pemeriksaan pelaku, pihak rumah sakit akan melakukan observasi kurang lebih 3 minggu lamanya, dan telah menyiapkan 4 psikiater yang akan melakukan observasi kejiwaan, yaitu dua dari tim forensik dan 2 dari psikologi RS Dadi.

“Kebetulan psikiater kami sudah melihat kondisi pelaku memang untuk sementara disimpulkan, tapi ini buka keputusan akhir ini hanya pengamatan observasi pertama dan akan dilakukan sampai 2 sampai 3 minggu itu,” jelasnya.

Meski demikian, Sukirman mengatakan bahwa keputusan akhir terkait pemeriksaan kejiwaan pelaku akan di informasikan dalam 2-3 minggu kedepan.

“Mungkin perkiraan sementara ini, memang terlihat ada gejala mengarah ke ODGJ tapi itu bukan keputusan akhir, tim kami masih bekerja 2-3 minggu kedepan,” pungkasnya

Sebelumnya diberitakan, perempuan berinisial S (39) nekat menebas ibu kandungnya berinisial SS (64), menggunakan sebilah parang secara berulang, hingga mengalami luka serius di bagian tubuhnya. Perempuan tersebut diduga mengalami gangguan jiwa.

Peristiwa tersebut terjadi, di halaman rumah terduga pelaku dan korban di Jalan Tinumbu Lorong 148, Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala,

Saat kejadian, warga sempat ingin melerai terduga pelaku untuk tidak meneruskan aksinya. Namun, pagar rumah korban terkunci sehingga pelaku terus menebas ibu kandungnya sendiri.

Namun, warga yang geram karena pelaku tidak berhenti melakukan aksinya, kemudian melempari pelaku dengan balok kayu agar aksi tersebut berhenti.

Dari keterangan ayah pelaku, kata Kapolsek Bontoala Kompol Muhammad Idris pelaku yang merupakan anak pertama itu, sudah lama mengalami gangguan jiwa dan sering mengamuk di dalam rumahnya.

“Kasus penganiayaan yang terjadi di jalan tinumbu lorong 148 yang mengakibatkan korban mengalami beberapa luka-luka berat dilakukan oleh anak korban sendiri yang mana pelaku mengalami gangguan kejiwaan (gila) sudah sejak lama.” kata Idris dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/09).

Aksi penganiayaan tersebut, bermula ketika pelaku ditegur oleh ibu kandungnya untuk melakukan pengerjaan rumah, namun pelaku yang memang dalam gangguan jiwa tidak menerima teguran tersebut, sehingga mengambil parang dan menebas korban.
“Pelaku dan korban tinggal satu rumah dan pelaku sering marah dan mengamuk apabila ditegur oleh kedua orang tuanya , di mana kejadian penganiayaan tersebut terjadi di picu karena kembaran pelaku yang ditegur oleh orang tuanya (korban),” ungkapnya.

Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka robek di beberapa bagian tubuhnya. Sehingga dibawah ke Rumah Sakit Angkatan Laut untuk mendapatakan perawatan medis.

“Pelaku memarangi korban berkali-kali, sehingga korban mengalami luka robek dan terbuka di beberapa bagian tubuhnya,” tandasnya.

PDAM Makassar