kabarbursa.com
kabarbursa.com

Virus HMPV dari Cina Muncul di Indonesia, Menkes Imbau Masyarakat Tidak Panik

Virus HMPV dari Cina Muncul di Indonesia, Menkes Imbau Masyarakat Tidak Panik
Ilustrasi penyebaran virus (Dok : Int).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang baru-baru ini mencuat di China, dilaporkan telah ditemukan di Indonesia dengan semua kasus melibatkan anak-anak.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menekankan agar masyarakat tidak perlu panik, karena HMPV bukan virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis sejak lama.

Pemprov Sulsel

“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Menkes dalam keterangan terutulisnya, Senin (06/01).

Menkes menjelaskan, virus HMPV berbeda dengan virus COVID-19. Menurutnya, COVID-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.

“Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” ujar Menkes.

Mengenai pemberitaan tentang meningkatnya kasus HMPV di Tiongkok, Menkes menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh pemerintah Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurutnya, peningkatan kasus flu biasa di negara empat musim seperti Tiongkok sering terjadi saat musim dingin.

“Saya sudah lihat datanya, yang naik di China itu virusnya bukan HMPV tapi melainkan tipe H1N1 atau virus flu biasa. HMPV itu ranking nomor tiga di China dari sisi prevalensi, jadi itu tidak benar),” kata Menkes.

Menkes Budi juga menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus yang mematikan. Virus ini memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.

Penularan virus HMPV serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.

Karena itu, Menkes mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.

“Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada. Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama Seperti COVID-19, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik,” tutup Menkes.

Sebelumnya, Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, dr. Nurmila, Sp.PD, M.Kes, menjelaskan bahwa HMPV memiliki dampak signifikan pada kelompok rentan.

“HMPV dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan serius, terutama pada anak-anak dan lansia. Penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan langkah pencegahan guna menghindari penyebaran virus ini di Indonesia,” kata dr. Nurmila, dikuti dari laman resmi Unismuh Makassar, Sabtu (04/01).

Dr. Nurmila menambahkan bahwa HMPV pertama kali diidentifikasi di Belanda pada tahun 2001, meskipun kemungkinan besar virus ini telah lama beredar sebelumnya. Virus ini termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae dan dapat menyebar melalui percikan pernapasan, kontak langsung, atau benda yang terkontaminasi.

“Infeksi HMPV biasanya terjadi pada akhir musim dingin hingga musim semi di daerah beriklim sedang. Gejalanya meliputi batuk, demam, dan sesak napas, namun pada kelompok rentan, gejalanya bisa lebih berat,” ujarnya.

Meskipun mekanisme penularan HMPV mirip dengan flu biasa, komplikasi serius dapat terjadi pada anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis. Hingga saat ini, belum ada vaksin atau antivirus khusus untuk HMPV. Oleh karena itu, langkah pencegahan sangat dianjurkan.

“Menjaga kebersihan tangan, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, serta menggunakan masker merupakan upaya penting. Antibiotik tidak efektif melawan virus ini kecuali ada infeksi bakteri sekunder seperti pneumonia,” tutup dr. Nurmila.