kabarbursa.com
kabarbursa.com

Terlalu Sering Makan Sosis? Ini Dampak Jangka Panjangnya bagi Tubuh

Terlalu Sering Makan Sosis? Ini Dampak Jangka Panjangnya bagi Tubuh
Ilustrasi sosis (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Walau sosis memiliki rasa yang lezat dan banyak digemari, di balik kelezatannya terdapat sejumlah risiko kesehatan yang patut untuk diwaspadai jika makanan ini dikonsumsi secara berlebihan.

Hal tersebut disebabkan oleh fakta bahwa sosis termasuk dalam kategori makanan olahan, yang biasanya mengandung berbagai bahan tambahan. Menurut Alodokter, makanan ini juga diketahui memiliki kandungan lemak, gula, dan garam yang cukup tinggi, yang semuanya bisa berdampak negatif terhadap kesehatan tubuh dalam jangka panjang.

Sosis sendiri umumnya dibuat dari daging sapi atau ayam yang diolah sedemikian rupa, kemudian dimasukkan ke dalam pembungkus. Pembungkus itu bisa berasal dari usus hewan, seperti usus sapi, atau menggunakan bahan sintetis yang dibuat secara industri. Dalam proses pembuatannya, sosis lalu diberi tambahan berbagai bumbu agar cita rasanya semakin menarik.

Meskipun bahan dasarnya adalah daging yang segar, proses pembuatan sosis menjadikannya termasuk dalam kategori makanan ultra olahan atau ultra processed food. Hal tersebut karena adanya penggunaan zat aditif tertentu selama proses produksinya.

Salah satu zat aditif yang paling umum digunakan yaitu nitrat dan nitrit. Kedua zat itu berfungsi sebagai bahan pengawet, yang membuat produk sosis bisa bertahan lebih lama. Tetapi, di balik manfaatnya tersebut, nitrat dan nitrit juga diketahui mampu menimbulkan sejumlah efek buruk bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu yang lama.

Terdapat berbagai dampak negatif bagi kesehatan yang dapat muncul jika sosis dikonsumsi terlalu sering, diantaranya adalah:

1. Obesitas

Sosis diketahui mempunyai kandungan kalori yang cukup tinggi, dan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, hal tersebut bisa menimbulkan efek yang kurang baik bagi kesehatan tubuh.

Para ahli gizi bahkan menyatakan bahwa sosis termasuk dalam kategori makanan dengan kandungan kalori yang tinggi, tetapi hanya sedikit memberikan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Kandungan vitamin dan serat di dalam sosis tergolong rendah, sehingga tidak mampu memberikan manfaat gizi yang seimbang.

Saat seseorang mengonsumsi makanan seperti sosis dalam jumlah besar, maka kalori yang masuk ke dalam tubuh bisa melebihi jumlah kalori yang dibakar melalui aktivitas harian.

Kondisi tersebut, jika berlangsung secara terus-menerus, mampu menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh. Dalam jangka panjang, hal tersebut berisiko besar memicu terjadinya obesitas, yang merupakan salah satu masalah kesehatan serius.

2. Tekanan darah tinggi

Sosis tergolong ke dalam jenis makanan olahan yang umumnya memiliki kandungan garam atau natrium yang cukup tinggi. Tingginya kadar natrium ini berperan dalam memberikan cita rasa gurih pada sosis, namun di sisi lain juga dapat membawa risiko bagi kesehatan.

Apabila seseorang terlalu sering mengonsumsi sosis dalam jumlah besar, maka asupan garam yang masuk ke dalam tubuh pun akan meningkat secara signifikan.

Kondisi itu bisa berdampak buruk terhadap sistem peredaran darah, karena kelebihan natrium diketahui mampu menyebabkan tekanan darah menjadi lebih tinggi dari normal.

Bila hal itu dibiarkan terjadi dalam jangka panjang, maka risiko seseorang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi pun akan meningkat. Hipertensi sendiri adalah faktor pemicu utama dari berbagai penyakit serius lainnya, seperti penyakit jantung juga stroke.

3. Penyakit kanker

Salah satu bahaya lain yang tak kalah penting untuk diwaspadai dari kebiasaan mengonsumsi sosis adalah meningkatnya risiko terkena penyakit kanker, khususnya kanker usus besar.

Risiko tersebut tidak muncul begitu saja, melainkan berkaitan erat dengan kandungan senyawa kimia tertentu yang ditemukan dalam sebagian besar produk sosis.

Senyawa-senyawa kimia itu dikenal memiliki sifat karsinogenik, yaitu mampu memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Para peneliti dan ahli kesehatan menduga jika zat yang berperan besar dalam hal ini adalah nitrat dan nitrit.

Kedua zat tersebut umumnya ditambahkan ke dalam produk daging olahan, termasuk sosis, dengan tujuan utama untuk mengawetkan produk agar lebih tahan lama serta menarik secara tampilan.

Tetapi, meskipun berfungsi sebagai pengawet, penggunaan nitrat dan nitrit dalam jangka panjang atau dalam jumlah berlebih mampu menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan.

Inilah yang menjadi alasan mengapa konsumsi sosis secara berlebihan bisa meningkatkan risiko terkena kanker, terutama pada saluran pencernaan seperti usus besar.

4. Penyakit jantung

Selain kandungan garam yang tinggi, sosis juga diketahui mengandung lemak jenuh dalam jumlah yang cukup besar. Lemak jenuh adalah jenis lemak yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh.

Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh secara terus-menerus bisa menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat, atau yang dikenal dengan istilah LDL (low-density lipoprotein), dalam aliran darah.

Kadar LDL yang terlalu tinggi dalam tubuh mampu menumpuk di dinding pembuluh darah, sehingga menghambat aliran darah yang sehat dan normal.

Kondisi itu lama-kelamaan bisa menyebabkan penyumbatan arteri, yang pada akhirnya meningkatkan risiko seseorang terkena berbagai jenis penyakit kardiovaskular. Contohnya, penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi, yang keduanya termasuk dalam kategori penyakit serius serta berpotensi mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan baik.

5. Diabetes

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa salah satu zat kimia yang umumnya ditemukan dalam produk daging olahan, yakni sodium nitrat, bisa memberikan dampak negatif terhadap kesehatan pembuluh darah.

Zat tersebut diketahui dapat menyebabkan terjadinya penyempitan pada pembuluh darah, yang kemudian mengganggu kelancaran sirkulasi darah di dalam tubuh.

Selain itu, efek lain dari paparan sodium nitrat secara berlebihan juga berkaitan dengan peningkatan kadar gula darah. Ketika kadar gula dalam darah terus meningkat serta tidak terkontrol, maka risiko seseorang untuk mengalami penyakit diabetes pun menjadi lebih tinggi.

Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan asupan makanan olahan misalnya sosis yang mengandung bahan kimia tersebut agar tidak memicu gangguan kesehatan jangka panjang.