KabarMakassar.com — Penggunaan obat untuk mengatasi masuk angin bertujuan mengurangi berbagai gejala yang dapat muncul, seperti perasaan meriang, mual, nyeri pada otot, serta demam.
Kondisi ini sering kali dihubungkan dengan faktor-faktor seperti kedinginan atau kehujanan. Untuk mengobati masuk angin, terdapat sejumlah pendekatan yang dapat diambil, baik melalui cara alami maupun dengan pengobatan medis. Sejumlah pengobatan tersebut bisa disesuaikan dengan preferensi dan kondisi masing-masing individu.
Masuk angin sebenarnya bukanlah sebuah penyakit yang diakui secara medis, melainkan merupakan istilah yang awam digunakan oleh masyarakat. Istilah ini merujuk pada berbagai gejala yang dapat muncul, seperti perut yang terasa kembung, pegal-pegal di tubuh, menggigil, serta nyeri pada otot.
Selain itu, gejala lainnya yang sering dilaporkan adalah perasaan tidak enak badan, mual, muntah, juga sendawa yang terjadi secara terus-menerus. Dengan kata lain, masuk angin merupakan kondisi yang menggambarkan ketidaknyamanan fisik yang dialami oleh seseorang.
Sebagian besar orang cenderung mengaitkan masuk angin dengan kedinginan. Memang benar bahwa cuaca yang dingin dapat memfasilitasi perkembangan bakteri atau virus, yang pada gilirannya dapat menyerang tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit.
Tetapi, perlu dicatat bahwa masalah pada organ pencernaan, seperti terlambat makan atau mengalami diare, juga dapat memicu gejala yang sering diasosiasikan dengan masuk angin. Untuk membantu meredakan kondisi ini, penting untuk mengetahui berbagai jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi masuk angin.
Berdasarkan Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut obat masuk angin alami yang dapat dikonsumsi:
1. Madu
Madu dipercaya memiliki kandungan antibakteri juga antiradang yang baik untuk meredakan masuk angin. Beberapa penelitian menyatakan bahwa madu dapat mengurangi rasa sakit tenggorokan dan batuk yang biasanya dialami saat masuk angin.
Cara memanfaatkan madu untuk obat masuk angin juga sangat mudah, anda dapat mencampur madu dengan teh hangat atau air rebusan jahe. Selain itu, anda juga dapat langsung mengonsumsi 1 sendok makan madu secara langsung.
2. Vitamin C
Mengonsumsi suplemen vitamin C ataupun makanan kaya akan vitamin C juga dapat meredakan gejala masuk angin. Beberapa makanan yang mengandung vitamin C tinggi ialah jambu biji, jeruk, bayam, maupun brokoli.
Meski vitamin C bukanlah pengobatan utama untuk mengatasi infeksi, tapi vitamin C dapat membantu sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit dan mempercepat penyembuhan berkat sifat antioksidan yang dimilikinya.
3. Air rebusan jahe
Jahe telah digunakan sebagai obat masuk angin sejak zaman dahulu. Herba ini dapat mengatasi mual, muntah, meriang, batuk, atau sakit tenggorokan yang dialami ketika masuk angin. Untuk mengonsumsinya, cukup merebus air dan jahe yang sudah digeprek, kemudian minum selagi hangat.
4. Sup hangat
Sup yang dinikmati saat hangat juga dapat menjadi pilihan obat alami untuk masuk angin. Pasalnya, sensasi hangat serta uap yang dihasilkan dari sup bisa meredakan hidung tersumbat, bahkan melegakan tenggorokan yang gatal atau sakit.
Obat masuk angin secara medis
1. Antihistamin
Obat jenis ini juga dapat dijadikan obat masuk angin. Jenis obat medis ini bisa meredakan gejala masuk angin berupa batuk, bersin, hidung tersumbat, serta pilek. Salah satu contoh antihistamin yang banyak dijual bebas di pasaran adalah chlorpheniramine.
2. Obat pereda nyeri
Contohnya paracetamol atau ibuprofen, yang dapat di gunakan sebagai obat masuk angin. Penggunaannya bisa meredakan gejala meriang, demam, sakit kepala, serta nyeri otot.
3. Dekongestan
Ini merupakan obat untuk mengatasi hidung tersumbat dan pilek yang sering terjadi saat masuk angin. Akan tetapi, jenis obat ini tidak disarankan bagi penderita tekanan darah tinggi serta ibu hamil.
Berbagai jenis obat medis yang tersedia untuk mengatasi masuk angin biasanya cukup efektif dalam meredakan gejala yang dirasakan. Tetapi sangat penting untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Selain mengonsumsi obat untuk masuk angin, dianjurkan untuk banyak beristirahat, memastikan tubuh terhidrasi dengan cukup air putih, dan mandi dengan air hangat untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh masuk angin.
Apabila mengalami gejala masuk angin yang disertai dengan masalah pencernaan, seperti mual, muntah, diare, atau nyeri perut, sebaiknya menghindari konsumsi makanan yang pedas, asam, atau terlalu manis. Jenis makanan tersebut berpotensi memperburuk gejala yang sedang dialami, sehingga lebih baik dihindari untuk menjaga kondisi tetap stabil.
Jika telah mengonsumsi obat untuk mengatasi masuk angin tetapi gejala yang dialami tidak menunjukkan perbaikan, maka sebaiknya pertimbangkan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Melakukan pemeriksaan dapat menjadi penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan saat ini. Dokter juga dapat meresepkan obat masuk angin yang lebih efektif untuk mengatasi masalah yang sedang dialami. Dengan langkah ini, diharapkan dapat segera menemukan solusi yang membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan.