KabarMakassar.com — Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia atau disingkat PPTI Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengajak seluruh lapisan masyarakat agar dapat berperan aktif dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya penyakit tuberkulosis (TB).
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit tersebut dapat menyerang siapa saja. Organ tubuh yang diserang umumnya adalah paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, serta jantung.
Ketua PPTI Sulsel, Riyanti Nazief mengungkapkan telah dilakukan tindaklanjut dalam menangani masalah tuberkulosis yang ada di Sulsel.
“Kita baru launching sesuai arahan Ketua Tim Penggerak PKK, Ninuk Triyanti Zudan. Bahwa kami membuat program wilayah bebas TB,” ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur pada Senin (16/12).
“Pada bulan September kemarin melakukan titik yang pertama, kegiatan yang pertama langsung on the spot masyarakat di daerah kumuh,” sambungnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, telah dilakukan tuberkulin berkisar 60 orang yang di curigai oleh pihaknya sebagai suspect TB dan yang terjaring, ada 11 yang menderita TB.
Ia menekankan kepada masyarakat agar dapat lebih aktif dalam menjaga diri serta segera melakukan pemeriksaan ketika terdapat gejala atau pun tanda-tanda batuk yang tidak berhenti.
“Jangan ragu, misalnya kadang-kadang malu atau apalah. Kalau sudah 2 minggu batuk segera periksa ke puskesmas. Kan gratis, sebaiknya diperiksakan di puskesmas agar tidak ragu-ragu,” tukasnya.
Penyakit tuberkulosis, kata Riyanti, merupakan penyakit yang gampang menular, oleh sebab itu ia mengimbau agar masyarakat dapat lebih peduli lagi dalam mengantisipasi penyakit ini.
Riyanti memberi contoh, ketika batuk maka gunakanlah masker untuk menutup mulut dan hidung agar tidak menular kepada orang lain.
“Jadi kita sosialisasi bahwa bahayanya penyakit ini menular, jadi pakai masker. Bagi penderita TB jangan malu tapi pakailah masker dan berobatnya teratur. Karena TB itu minimal 6 bulan,” pungkasnya.