kabarbursa.com
kabarbursa.com

Mengenal Hepatitis: Penyakit Peradangan Hati yang Memiliki Beragam Penyebab

Mengenal Hepatitis: Penyakit Peradangan Hati yang Memiliki Beragam Penyebab
Ilustrasi (Dok : Int).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Hepatitis menurut Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan, adalah peradangan pada hati atau liver yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, serta infeksi cacing hati. Jika disebabkan oleh virus, hepatitis dapat menular dari satu orang ke orang lainnya.

Gejala pada penyakit hepatitis umumnya meliputi demam, nyeri pada persendian, rasa sakit pada perut, juga munculnya penyakit kuning yang ditandai dengan perubahan warna kulit dan mata menjadi kekuningan.

Pemprov Sulsel

Penyakit tersebut dapat berlangsung dalam dua bentuk, yaitu akut yang terjadi dalam periode kurang dari enam bulan, atau bisa juga berkembang menjadi bentuk kronis apabila gejalanya bertahan lebih dari enam bulan.

Ketika hepatitis tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka kondisi itu bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius. Sejumlah komplikasi yang dapat timbul meliputi gagal hati, di mana fungsi hati terganggu secara parah, serta sirosis, yaitu kerusakan hati yang menyebabkan jaringan parut yang permanen.

Hepatitis yang tidak diobati juga dapat berkembang menjadi hepatitis fulminan, sebuah bentuk yang sangat parah dan cepat berkembang dari penyakit ini. Tidak hanya itu, hepatitis yang berlanjut tanpa pengobatan yang efektif juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker hati, atau yang dikenal dengan istilah hepatocellular carcinoma.

Penyebab hepatitis

1. Hepatitis A

Hepatitis A disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV), itu adalah salah satu jenis virus yang menyerang hati. Penularan virus itu umumnya terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh virus hepatitis A.

Kontaminasi tersebut dapat terjadi jika makanan atau minuman tersebut terpapar feses dari individu yang terinfeksi, terutama jika kebersihan dalam proses pengolahan dan penyajian makanan tidak dijaga dengan baik. Sebagai hasilnya, virus ini bisa dengan mudah tersebar melalui konsumsi makanan atau air yang tercemar.

2. Hepatitis B

Hepatitis B disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV), yang bisa menyerang hati dan menyebabkan peradangan. Penularan virus itu biasanya terjadi melalui hubungan seksual yang tidak dilindungi dengan alat pengaman, sehingga memungkinkan virus untuk berpindah dari satu individu ke individu lainnya.

Hepatitis B juga dapat menular melalui transfusi darah yang tidak aman, di mana darah yang terkontaminasi dengan virus dapat masuk ke tubuh orang lain. Pada beberapa kasus yang lebih jarang, ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B berisiko menularkan virus tersebut kepada janinnya, baik selama kehamilan atau saat proses persalinan.

3. Hepatitis C

Ini disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV), yang menyerang hati serta dapat menyebabkan peradangan. Penularan virus hepatitis C biasanya terjadi melalui hubungan seksual tanpa menggunakan kondom, yang memungkinkan virus berpindah antar individu.

Penggunaan jarum suntik yang tidak steril juga dapat menjadi media penularan, terutama di kalangan pengguna narkoba suntik. Sama halnya dengan hepatitis B, virus hepatitis C juga dapat berisiko menular dari ibu yang terinfeksi kepada janin, baik selama kehamilan maupun saat persalinan.

4. Hepatitis D

Pada Hepatitis D, ini merupakan peradangan pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV). Walau jenis hepatitis ini tergolong jarang, namun dapat menimbulkan komplikasi kesehatan yang cukup serius. Seseorang yang memiliki riwayat infeksi hepatitis B berisiko lebih tinggi untuk tertular hepatitis D. Penularan virus hepatitis D biasanya terjadi melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau melalui transfusi darah yang terkontaminasi.

5. Hepatitis E

Dapat disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Virus tersebut ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Karena itu, hepatitis E cenderung mudah menyebar di daerah dengan kondisi sanitasi yang buruk.

6. Hepatitis karena obat-obatan

Toxic hepatitis, atau yang juga dikenal sebagai hepatitis akibat racun, terjadi dikarenakan penggunaan obat-obatan tertentu dalam dosis yang berlebihan. Hati dapat mengalami peradangan atau kerusakan karena organ ini terpaksa bekerja lebih keras untuk memetabolisme obat-obatan tersebut.

7. Kecanduan alkohol

Konsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan bisa menyebabkan peradangan pada hati dan merusak sel-sel hati secara permanen, yang berdampak pada gangguan fungsi hati. Apabila tidak mendapat penanganan yang tepat, kondisi ini bisa berkembang menjadi gagal hati dan sirosis.

8. Cacing hati

Peradangan hati juga bisa disebabkan oleh infeksi cacing hati, seperti dari famili Opisthorchiidae dan Fasciolidae. Salah satu spesies cacing hati dari famili Opisthorchiidae yang sering menyebabkan infeksi adalah Clonorchis. Infeksi tersebut dapat terjadi apabila seseorang mengonsumsi makanan yang tidak dimasak dengan sempurna dan terkontaminasi larva cacing hati tersebut.

9. Autoimun

Pada hepatitis yang disebabkan oleh gangguan autoimun, sistem kekebalan tubuh secara salah menyerang sel-sel hati, dimana akhirnya mampu menyebabkan peradangan dan kerusakan pada organ tersebut.