kabarbursa.com
kabarbursa.com

Mata Merah? Berikut 4 Penyebab dan Cara Mencegahnya

Mata Merah? Berikut 4 Penyebab dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi mata merah (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Mata merah acap kali menyebabkan rasa tidak nyaman dan dapat mengganggu berbagai aktivitas sehari-hari. Kondisi yang cukup sering terjadi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang berbeda.

Mata merah, menurut Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan adalah kondisi yang pada umumnya tidak membahayakan. Tetapi, walau terlihat sepele, mata merah tetap bisa mengganggu penglihatan, apalagi ketika sedang beraktivitas atau saat berinteraksi dengan orang lain.

Hal ini tentu bisa menimbulkan rasa tidak nyaman yang cukup mengganggu, sehingga perlu lebih berhati-hati serta memperhatikan gejala-gejala yang muncul.

Apabila mata merah juga disertai dengan gejala lain seperti nyeri, perih, gatal, mata berair, bernanah atau bahkan pembengkakan, maka patut untuk lebih waspada, karena kondisi itu mungkin memerlukan penanganan medis yang lebih serius.

Berikut penyebab lain dari mata merah, diantaranya:

1. Mata kering

Mata kering bisa terjadi ketika kelenjar air mata tidak menghasilkan cukup air mata atau ketika air mata menguap terlalu cepat ke udara. Kondisi tersebut bisa menyebabkan rasa kering dan iritasi pada mata, yang sering kali membuat mata tampak merah serta tidak nyaman.

Selain itu, faktor eksternal seperti cuaca yang panas, kering, atau berangin juga mampu memperburuk gejala mata kering. Penggunaan lensa kontak dalam jangka waktu yang lama juga sering kali menjadi salah satu pemicu utama.

Beberapa kondisi medis tertentu, seperti peradangan pada kelopak mata yang disebabkan oleh penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, serta penyakit Sjogren, mampu berkontribusi pada timbulnya mata kering.

2. Cedera

Cedera pada mata dapat disebabkan oleh berbagai faktor, contohnya kecelakaan, paparan benda asing, kontak dengan zat kimia berbahaya, atau setelah menjalani prosedur operasi pada mata. Tidak hanya itu, paparan berlebihan terhadap sinar ultraviolet atau luka bakar juga mampu memicu kondisi mata merah.

Ketika mata terluka, pembuluh darah di sekitar mata akan melebar untuk meningkatkan aliran darah ke area yang cedera sebagai respons tubuh dalam proses penyembuhan. Apabila pembuluh darah pada mata juga terluka, maka hal ini bisa menyebabkan pendarahan di sekitar mata.

Apabila terdapat benda asing yang masuk ke dalam mata dan menyebabkan luka, maka sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis. Mengunjungi dokter dengan cepat akan memastikan cedera pada mata ditangani dengan tepat sehingga tidak menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

3. Kelelahan

Menghabiskan waktu terlalu lama di depan komputer mampu menyebabkan berbagai masalah pada mata, misalnya rasa lelah yang intens, kekeringan, atau bahkan mata yang terus-menerus berair.

Kondisi tersebut sering kali disertai dengan gejala tambahan, seperti sakit kepala serta rasa kelelahan yang sangat mengganggu. Selain itu, perlu diketahui bahwa saat menatap layar komputer atau televisi dalam waktu lama, frekuensi kedipan mata akan menjadi lebih jarang.

Hal itu menyebabkan mata kekurangan kelembapan dan akhirnya menjadi kering serta merah. Untuk mencegah kondisi tersebut, maka sangat penting untuk mengambil waktu istirahat secara berkala setiap beberapa jam sekali.

Kamu juga dapat menggunakan tetes mata jika diperlukan untuk menjaga kelembapan dan kesehatan mata agar tetap terjaga walau sering terpapar layar dalam waktu lama.

4. Konjungtivitis

Konjungtivitis adalah salah satu penyebab mata merah yang paling umum terjadi. Kondisi tersebut terjadi ketika pembuluh darah di mata membengkak, yang menyebabkan mata terlihat merah serta terasa seperti ada sensasi kesat atau tidak nyaman.

Penyebab dari konjungtivitis dapat bermacam-macam, mulai dari infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri, hingga reaksi alergi atau iritasi pada mata.

Apabila konjungtivitis disebabkan oleh infeksi, baik virus maupun bakteri, maka kondisi tersebut bisa menular kepada orang lain, sehingga perlu kewaspadaan ekstra. Tetapi, konjungtivitis yang muncul akibat alergi atau iritasi tidak bersifat menular.

Gejala yang muncul akibat konjungtivitis alergi diantaranya adalah mata yang terasa gatal, berair, serta mengalami pembengkakan. Sedangkan jika konjungtivitis disebabkan oleh infeksi bakteri, maka gejalanya dapat lebih parah, dengan adanya nanah pada mata, rasa nyeri atau gatal yang mengganggu, serta pembengkakan juga kemerahan pada area mata.

Selain itu, infeksi virus pada mata juga bisa menimbulkan gejala serupa, seperti mata yang gatal, merah, dan berair. Agar terhindar dari konjungtivitis, maka sangat penting untuk menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan iritasi atau alergi pada mata, seperti debu, serta menghindari kebiasaan mengucek atau menggaruk mata yang mampu memperburuk kondisi.

Berikut beberapa cara untuk mencegah terjadinya mata merah:

  • Pastikan untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih setelah berhubungan langsung dengan orang yang terkena infeksi mata.
  • Hindari kebiasaan mengucek atau menggaruk mata, karena hal itu bisa memperburuk kondisi mata.
  • Batasi aktivitas yang bisa membuat mata terasa lelah serta jauhi bahan atau partikel yang berpotensi mengiritasi mata.
  • Pastikan untuk selalu membersihkan wajah setelah memakai makeup, terutama di sekitar area mata, agar tidak ada sisa makeup yang tertinggal.
  • Jangan menggunakan lensa kontak melebihi waktu yang disarankan. Untuk pengguna lensa kontak, pastikan agar membersihkan lensa dengan benar dan menggantinya sesuai petunjuk pada kemasan atau anjuran dokter. Selain itu, hindari memakai lensa kontak ketika tidur dan pilih produk lensa yang terjamin kualitas dan keamanannya.
  • Segera bilas mata menggunakan air bersih jika mata terkena debu atau benda asing.
  • Gunakanlah kacamata pelindung, terkhususnya saat beraktivitas di luar ruangan, untuk melindungi mata dari paparan sinar matahari juga debu.