kabarbursa.com
kabarbursa.com

Kenali Kista Gigi dan Cara Mencegahnya

Kenali Kista Gigi dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi pemeriksaan gigi (Dok: Int).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kista gigi merupakan kantong kecil yang berisi cairan dan bisa muncul di sekitar gigi atau jaringan gusi. Dalam banyak kasus, kista gigi tidak menunjukkan gejala yang jelas, kecuali jika terjadi infeksi. Tetapi, ketika kista gigi berkembang menjadi lebih besar, maka bisa menimbulkan masalah yang serius.

Hal yang dapat menimbulkan masalah dari adanya kista gigi adalah itu dapat menekan gigi-gigi yang sehat di sekitarnya. Selain itu, kista yang besar juga bisa melemahkan struktur tulang rahang, sehingga memerlukan perhatian medis untuk menghindari adanya komplikasi lebih lanjut.

Umumnya, kista gigi tidak menunjukkan gejala, sehingga biasanya terdeteksi secara kebetulan ketika seseorang menjalani foto panoramik atau CT scan pada area leher serta kepala. Terdapat berbagai jenis kista gigi yang bisa dibedakan berdasarkan faktor penyebabnya.

Di antara berbagai jenis kista gigi, kista periapikal serta kista dentigerous merupakan dua jenis yang paling umum ditemukan dalam praktik klinis. Hal tersebut menunjukkan pentingnya pemeriksaan rutin untuk mendeteksi masalah ini sejak dini.

Dilansir dari Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terdapat beberapa penyebab kista gigi, diantaranya adalah:

1. Kista dentigerous

Kista dentigerous muncul saat kantung berisi cairan terbentuk di sekitar gigi yang terimpaksi, yakni gigi yang hanya tumbuh sebagian atau bahkan tidak dapat muncul dari gusi sama sekali. Karena alasan tersebut, kista dentigerous biasanya terlokalisasi di sekitar area gigi geraham, dengan fokus khusus pada gigi bungsu yang sering mengalami impaksi. Walaupun penyebab pasti dari kista dentigerous belum sepenuhnya dipahami, kondisi ini diduga terkait dengan faktor genetik tertentu. Penelitian lebih lanjut diperlukan dalam memahami mekanisme yang mendasarinya.

2. Kista periapikal

Kista periapikal terbentuk sebagai akibat dari gigi yang berlubang dan dibiarkan dalam kondisi tidak terawat untuk waktu yang lama. Situasi tersebut memicu peradangan pada jaringan di sekitar akar gigi, yang dikenal sebagai pulpitis, dan apabila tidak ditangani, dapat berujung pada kematian saraf di gigi tersebut. Seiring berjalannya waktu, di ujung akar gigi yang sudah mati itu, kista periapikal mulai berkembang. Kondisi ini menunjukkan pentingnya penanganan dini terhadap masalah gigi untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Selain kedua hal tersebut, kista gigi juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut seperti, penumpukan darah atau cairan yang ada di dalam kantung atau folikel gigi akibat pertumbuhan gigi yang tidak terbentuk dengan sempurna, riwayat prosedur pengangkatan kista gigi yang tidak sampai tuntas, jaringan pembentuk gigi di bawah gusi yang tertinggal dan membentuk kista hingga pembentukan gigi yang tidak sempurna.

Pencegahan kista gigi

Berikut merupakan sejumlah langkah yang dapat diambil untuk menurunkan risiko terjadinya kista gigi:

1. Berkumur setelah makan

Setelah menikmati makanan besar maupun camilan, berkumur dengan air dapat membantu membersihkan sisa makanan serta menjaga kebersihan mulut.

2. Sikat gigi dua kali sehari

Pakailah pasta gigi berfluoride untuk membersihkan gigi serta menjaga kesehatan mulut secara menyeluruh.

3. Cukup minum air putih

Apabila anda mengalami mulut kering ataupun produksi air liur yang sedikit, maka penting untuk minum cukup air putih agar mulut tetap terhidrasi.

4. Gunakan benang gigi

Pastikan untuk selalu membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi setidaknya sekali sehari. Ini dapat membantu menghilangkan sisa makanan dan plak yang tidak terjangkau oleh sikat gigi.

5. Periksa gigi secara rutin

Lakukanlah pemeriksaan gigi ke dokter secara rutin minimal setiap enam bulan untuk mendeteksi dan menangani masalah gigi sejak dini.

6. Segera periksakan diri

Ketika merasakan gejala impaksi gigi, seperti nyeri atau pembengkakan gusi di area gigi geraham belakang, maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

7. Batasi makanan manis dan asam

Batasi konsumsi makanan yang tinggi gula dan asam, serta minuman beralkohol yang dapat mencegah kerusakan gigi serta masalah kesehatan mulut lainnya.

Pengobatan kista gigi

Umumnya, pengobatan untuk kista gigi dilakukan dengan cara mengangkat kista tersebut. Tetapi, ada juga beberapa situasi di mana kista gigi tidak memerlukan intervensi medis. Dalam beberapa kasus tertentu, kista gigi ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlunya perawatan tambahan. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan evaluasi yang tepat untuk menentukan langkah terbaik dalam penanganannya.