KabarMakassar.com — Berdasarkan Klik Dokter yang merupakan mitra resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, gejala umum yang sering muncul pada anak-anak yang mengidap ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder, yang juga dikenal dengan istilah gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH), diantaranya adalah masalah dengan daya ingat, kesulitan dalam mempertahankan fokus, serta mudah teralihkan perhatiannya.
Anak-anak dengan gangguan ini sering kali tidak dapat duduk diam di dalam kelas dan cenderung menunjukkan aktivitas yang sangat aktif. ADHD sendiri merupakan jenis gangguan perilaku yang paling umum dijumpai pada anak-anak, dan dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk fokus, mengendalikan impuls, serta mengatur perilaku mereka dalam berbagai situasi.
Gejala pada ADHD sering dibagi dalam dua kategori utama, yaitu kesulitan dalam memusatkan perhatian (termasuk masalah berkonsentrasi dan fokus) serta perilaku yang hiperaktif dan impulsif.
Tetapi, perlu diketahui bahwa beberapa individu dengan ADHD hanya mengalami salah satu dari dua gejala tersebut. Misalnya, sekitar dua hingga tiga dari 10 orang yang memiliki kondisi ini lebih banyak menghadapi masalah dalam hal perhatian dan fokus, tetapi tidak menunjukkan gejala hiperaktif atau impulsif.
Namun, sering kali orang tua tidak dapat mengenali tanda-tanda ADHD pada anak mereka sejak awal, yang menjadikannya sebagai keterlambatan dalam deteksi. Gangguan perilaku ini biasanya baru teridentifikasi saat anak mulai bersekolah dan guru mulai menyadari adanya perbedaan dalam perilaku mereka.
Padahal, apabila ADHD dapat dideteksi lebih awal, maka penanganan yang tepat melalui terapi dapat membantu anak mengatasi gejalanya dengan lebih efektif. Dengan melakukan terapi secara teratur, maka anak dapat menjadi lebih tenang, lebih fokus, dan memiliki kemampuan untuk berkonsentrasi dalam belajar dengan lebih baik.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi orang tua untuk waspada terhadap tanda-tanda dan gejala ADHD yang dapat muncul pada anak mereka.
Berikut sejumlah gejala ADHD yang mudah dikenali:
1. Tidak selesai saat mengerjakan tugas
Anak yang menunjukkan gejala ADHD seringnya mengalami kesulitan untuk menyelesaikan suatu tugas hingga selesai. Hal tersebut disebabkan oleh kecenderungannya untuk mudah kehilangan fokus, mudah merasa bosan, serta kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi pada aktivitas yang sedang dijalani.
Ketidakmampuan untuk tetap fokus pada satu hal ini dapat memengaruhi kemampuan anak dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugas yang ada. Gejala tersebut tidak hanya terjadi di lingkungan rumah, tetapi juga dapat terjadi di sekolah.
Saat berada di sekolah, anak dengan ADHD sering kali menghadapi kesulitan yang sama dalam mempertahankan konsentrasi pada pelajaran atau tugas yang diberikan. Akibatnya, prestasi belajar mereka sering kali tidak optimal serta cenderung lebih rendah dibandingkan dengan teman sebayanya yang tidak mengalami gangguan tersebut. Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman dan dukungan yang tepat untuk membantu anak dengan ADHD mengelola gejalanya.
2. Sangat aktif didalam maupun diluar rumah
Anak dengan ADHD umumnya menunjukkan tingkat aktivitas yang sangat tinggi, baik di dalam rumah maupun di luar rumah, contohnya saat bermain di tempat bermain atau berada di sekolah. Mereka cenderung memiliki energi yang terlihat tidak terbatas.
Dalam aktivitas sehari-harinya, anak ADHD sering kali berlari dengan cepat, senang memanjat berbagai benda, bahkan tidak jarang menyebabkan kekacauan di sekitarnya.
Orang tua yang memiliki anak dengan kondisi ini sering kali merasa kesulitan untuk meminta anak mereka untuk tetap tenang, karena anak cenderung selalu bergerak dan sulit untuk diam pada waktu yang lama.
3. Emosinya sering meledak-ledak
Anak-anak yang memiliki ADHD sering kali menunjukkan emosi yang mudah meledak, terkhusus saat mereka merasa bahwa keinginan atau harapannya tidak dipenuhi. Ketika hal tersebut terjadi, mereka dapat menjadi sangat marah dan menunjukkan perilaku yang sangat eksplosif, seperti melempar barang atau melakukan tindakan destruktif lainnya.
Selain itu, anak dengan ADHD juga cenderung merasakan kebahagiaan yang amat berlebih atau kegembiraan yang sangat besar ketika mereka merasa senang atau puas. Perilaku tersebut dapat terlihat mirip dengan gejala gangguan bipolar, di mana suasana hati anak bisa berubah dengan sangat drastis.
Bahkan, berdasarkan sejumlah penelitian, menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan bipolar ketika mereka dewasa nanti.
4. Tidak mendengarkan
Anak-anak yang memiliki ADHD sering kali terlihat tidak mendengarkan atau bahkan tidak memberikan perhatian saat diajak berbicara langsung. Hal tersebut disebabkan oleh kenyataan bahwa mereka sangat mudah teralihkan perhatiannya oleh berbagai rangsangan yang ada di sekitar mereka.
Misalnya seperti suara yang tiba-tiba muncul, cahaya yang berkedip, atau gerakan yang terjadi di sekitarnya. Kondisi itu membuat mereka kesulitan untuk fokus pada satu hal dalam waktu yang lama, termasuk untuk memperhatikan orang yang sedang berbicara kepada mereka.
Apabila mendapati anak menunjukkan beberapa gejala yang disebutkan di atas, maka sangat disarankan untuk segera mengonsultasikannya kepada dokter atau profesional kesehatan agar bisa mendapatkan diagnosis yang akurat serta penanganan yang sesuai dengan kebutuhan anak.