KabarMakassar.com — Teh adalah salah satu minuman populer yang dikenal luas karena rasa yang nikmat dan berbagai khasiat kesehatannya. Namun, kebiasaan minum teh setelah makan, yang umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia, ternyata tidak dianjurkan oleh sejumlah penelitian.
Kebiasaan ini umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia, tetapi para peneliti menemukan bahwa minum teh setelah makan dapat memiliki dampak negatif bagi kesehatan.
Dilansir dari Halodoc, ini alasan mengapa sebaiknya kebiasaan ini dihindari:
1. Menghambat Penyerapan Zat Besi
Penelitian yang dipublikasikan dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition menunjukkan teh mengandung asam fitat yang dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh.
Setelah makan, tubuh seharusnya menyerap nutrisi dari makanan, namun asam fitat dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi, seng, dan magnesium.
Hal ini dapat meningkatkan risiko anemia atau kekurangan zat besi. Sebagai alternatif, disarankan untuk minum air putih setelah makan yang membantu proses pencernaan tanpa mengganggu penyerapan nutrisi.
Jus buah kaya vitamin C juga dianjurkan karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi, namun sebaiknya hindari jus buah yang mengandung gula tambahan.
2. Memicu Konstipasi
Teh mengandung senyawa tanin yang memiliki sifat anti diare. Mengonsumsi teh setelah makan dapat memicu konstipasi karena tanin cenderung mengikat protein di sekitarnya, yang dapat mengganggu proses pencernaan.
3. Meningkatkan Asam Lambung
Minum teh setelah makan dapat memicu produksi asam lambung berlebih, yang dapat menyebabkan masalah seperti gastritis dan GERD (gastroesophageal reflux disease).
Meski studi yang dipublikasikan pada 2019 menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara konsumsi teh dan risiko GERD secara keseluruhan, analisis subkelompok menemukan bahwa teh dapat meningkatkan risiko GERD. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Lalu Kapan Waktu Terbaik Minum Teh?
Minum teh setelah makan tidak sepenuhnya dilarang, tetapi sebaiknya beri jeda antara makan dan minum teh sekitar setengah jam hingga dua jam.
Minum teh hijau setelah makan lebih dianjurkan karena dapat membantu pencernaan dan memiliki dampak yang lebih rendah terhadap penyerapan nutrisi. Batasi konsumsi teh setelah makan, sebaiknya tidak lebih dari satu cangkir.
Selain setelah makan, minum teh bisa dilakukan pada waktu-waktu lain seperti saat bersantai di sore hari. Namun, hindari minum teh sesaat sebelum tidur karena kandungan kafeinnya bisa menyebabkan kesulitan tidur.
Meskipun teh memiliki banyak manfaat, penting untuk mengatur waktu konsumsinya dengan baik. Minum air putih setidaknya dua liter sehari sangat dianjurkan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi. Jika ragu, selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan tentang kebiasaan minum teh yang sehat dan sesuai dengan kondisi tubuh Anda.