kabarbursa.com
kabarbursa.com

Ini Alasan Mengapa Medical Check-Up Penting!

Ini Alasan Mengapa Medical Check-Up Penting!
Ilustrasi medical check-up (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kesehatan memang memiliki harga yang cukup tinggi, tetapi biaya yang harus dikeluarkan saat kita sakit bisa jauh lebih besar. Oleh sebab itu, lebih baik mencegah daripada mengobati. Salah satu langkah pencegahan yang efektif ialah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin atau medical check-up.

Menurut Alodokter, yang menjadi mitra resmi Kementerian Kesehatan, medical check-up penting untuk mengetahui kondisi tubuh secara menyeluruh, serta mendeteksi adanya potensi penyakit sejak dini.

Pemprov Sulsel

Semakin cepat suatu penyakit terdeteksi, maka semakin cepat pula tindakan medis yang dapat diberikan. Dengan mendeteksi penyakit lebih awal, maka kita bisa mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius.

Tindakan pencegahan yang tepat bisa mengurangi risiko untuk mendapatkan pengobatan yang lebih rumit dan biaya yang lebih besar di masa depan.

Pemeriksaan kesehatan berkala adalah langkah yang sangat disarankan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit yang lebih berbahaya.

Medical check-up sangat penting dilakukan oleh semua kalangan, baik itu pria maupun wanita, tanpa memandang usia. Baik anak muda maupun orang dewasa, setiap individu perlu melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan kondisi tubuh mereka tetap dalam keadaan yang baik.

Meskipun seseorang tampak sehat secara fisik, tetapi sangat dianjurkan untuk tetap menjalani medical check-up secara berkala.

Hal tersebut penting untuk memeriksa dengan lebih teliti tingkat kesehatan secara keseluruhan serta untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyakit serius yang belum menunjukkan tanda-tanda atau gejala-gejala yang jelas.

Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh, maka kita dapat memastikan bahwa tubuh kita tidak sedang mengalami gangguan kesehatan yang belum terdeteksi, sehingga tindakan pencegahan atau pengobatan dapat dilakukan lebih cepat.

Berikut daftar hal-hal yang bisa diperiksa melalui medical check-up:

1. Tekanan darah

Tekanan darah yang dianggap normal untuk individu yang berusia di bawah 60 tahun adalah dengan angka sistolik (bilangan atas) kurang dari 140 mm Hg dan angka diastolik (bilangan bawah) kurang dari 90 mm Hg, yang ditulis sebagai 140/90.

Bagi mereka yang berusia lebih dari 60 tahun, maka tekanan darah yang normal adalah kurang dari 150/90 mm Hg. Jika tekanan darah melebihi batas normal ini, itu berarti seseorang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Jika orang memiliki tekanan darah normal, pemeriksaan bisa dilakukan setiap 1 sampai 2 tahun sekali. Tetapi, bagi mereka yang menderita hipertensi atau hipotensi, sebaiknya melakukan tes tekanan darah lebih sering, yaitu setidaknya setiap tahun atau bahkan lebih sering tergantung kondisi kesehatannya.

2. Kesehatan jantung

Jantung merupakan salah satu organ yang sangat penting dan memiliki peran vital dalam tubuh manusia.

Apabila usia jantung lebih tua dibandingkan dengan usia biologis seseorang, maka hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya masalah atau penyakit jantung.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan jantung secara berkala.

Salah satu cara dalam memeriksa kondisi jantung adalah dengan melakukan tes elektrokardiogram (EKG), yang juga dikenal dengan istilah rekam jantung.

Tes tersebut berfungsi untuk memantau dan menganalisis aktivitas listrik yang terjadi di dalam jantung, yang memberikan informasi penting mengenai fungsinya.

Melalui pemeriksaan EKG ini, dapat terdeteksi adanya kelainan pada detak jantung atau masalah lain yang mungkin terjadi, seperti tersumbatnya pembuluh darah yang bisa menyebabkan gangguan pada aliran darah.

Pemeriksaan ini sangat dianjurkan terutama jika seseorang mengalami gejala-gejala yang menunjukkan kemungkinan adanya masalah pada jantung, seperti rasa nyeri di dada atau perasaan detak jantung yang tidak normal atau berdebar-debar.

3. Telinga

Apabila mengalami masalah pendengaran, sebaiknya menjalani tes audiometri. Tes tersebut berguna untuk mengevaluasi apakah anda menderita tuli, serta untuk menentukan jenis dan tingkat gangguan pendengaran yang mungkin terjadi.

Pemeriksaan pendengaran juga amat penting dilakukan pada bayi dan anak-anak, karena bisa membantu mendeteksi masalah pendengaran yang dapat menghambat kemampuan mereka dalam belajar, berbicara, dan memahami bahasa. Selama tes, respons terhadap suara akan dipantau untuk mengetahui kondisi pendengaran anda.

4. Tulang

Tes kepadatan tulang dilakukan untuk mengukur kekuatan tulang dan membantu dalam diagnosis osteoporosis atau tulang rapuh. Pemeriksaan tersebut biasanya dilakukan menggunakan X-ray atau CT scan.

Sangat dianjurkan untuk melakukan tes ini bagi wanita yang berusia 65 tahun ke atas, pria yang berusia 70 tahun ke atas, atau siapa saja yang memiliki risiko osteoporosis.

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis antara lain penggunaan obat steroid dalam waktu lama, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, memiliki berat badan yang terlalu rendah, atau memiliki riwayat osteoporosis dalam keluarga.

5. Kulit

Pemeriksaan kulit bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker kulit, dan apabila diperlukan, pengambilan sampel kulit atau biopsi bisa dilakukan. Kanker kulit terjadi ketika sel-sel dalam kulit tumbuh secara tidak terkendali.

Tes sebaiknya dilakukan segera jika ditemukan perubahan mencurigakan pada kulit, misalnya munculnya benjolan, tahi lalat yang mengalami perubahan warna, ukuran, atau berdarah, serta adanya area kulit yang tampak tidak normal dengan warna merah, putih, biru, atau kehitaman, dan memiliki tepi yang tidak teratur.