kabarbursa.com
kabarbursa.com

Hati-Hati, Makanan Ini Picu Rematik!

Hati-Hati, Makanan Ini Picu Rematik!
Ilustrasi konsumsi makanan manis (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Terdapat beberapa macam pemicu rematik asam urat, mulai dari makanan hingga kondisi medis tertentu, termasuk diabetes. Hindari faktor pemicu rematik asam urat bukanlah bertujuan untuk mengobati penyakit tersebut, melainkan untuk mencegahnya kambuh.

Daging merah dan jeroan merupakan makanan tinggi purin yang dapat menjadi pemicu rematik asam urat kambuh. Saat memecah purin, tubuh akan menghasilkan asam urat. Makin tinggi kadar asam urat, makin besar pula risiko terbentuknya kristal asam urat di dalam darah.

Pemprov Sulsel

Selain mengonsumsi makanan tinggi purin, ada faktor lain yang tanpa sadar sering di lakukan dan dapat meningkatkan kadar asam urat hingga menimbulkan serangan rematik asam urat, misalnya gaya hidup yang tidak sehat.

Berdasarkan Alodokter yang menjadi mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut macam-macam pemicu rematik dan asam urat:

1. Makanan laut

Kerang, ikan tuna, ikan teri, serta sarden adalah beberapa makanan laut yang kaya akan purin dan termasuk pemicu rematik asam urat. Oleh karena itu, penderita rematik asam urat tidak boleh terlalu sering mengonsumsi makanan laut tersebut guna mencegah serangan rematik asam urat.

2. Daging merah

Daging merah merupakan sumber protein dan nutrisi lain yang diperlukan oleh tubuh. Meski begitu, mengonsumsi daging merah tidak boleh berlebihan. Ini karena daging merah mengandung purin yang bisa menjadi pemicu rematik asam urat.

3. Minuman beralkohol

Minuman beralkohol, terutama bir, adalah salah satu pemicu rematik asam urat. Minuman ini juga mengandung purin yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kadar asam urat dan memicu serangan rematik asam urat.

4. Jeroan

Makanan lain yang merupakan pemicu rematik asam urat adalah jeroan, seperti hati, babat, dan usus. Walaupun terasa nikmat, makanan ini tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh penderita asam urat. Pasalnya, jeroan mengandung purin yang dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan asam urat.

5. Mengalami dehidrasi

Ketika tubuh mengalami dehidrasi, kemampuan ginjal untuk membuang kelebihan asam urat akan menurun. Oleh karena itu, jika anda kurang minum, bahkan sampai dehidrasi, risiko terjadinya serangan rematik asam urat pun akan meningkat.

6. Makanan atau minuman manis

Makanan atau minuman manis dalam kemasan yang dijual di pasaran umumnya mengandung gula fruktosa yang tinggi. Mengonsumsinya secara rutin dapat meningkatkan kadar asam urat dan menjadi pemicu rematik asam urat. Oleh karena itu, batasilah konsumsi makanan atau minuman manis dalam kemasan untuk mencegah serangan rematik asam urat.

7. Obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat-obatan, seperti obat diuretik dan aspirin, diketahui dapat meningkatkan kadar asam urat dan menjadi pemicu rematik asam urat kambuh. Agar mencegah serangan asam urat, beritahukanlah kepada dokter jika anda menderita penyakit ini agar dokter dapat menyesuaikan obat-obatan yang diresepkan.

8. Penderita diabetes

Penderita diabetes mungkin memiliki kadar insulin yang tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah, sehingga menjadi pemicu rematik asam urat kambuh.

9. Obesitas

Peningkatan berat badan maka akan membuat ginjal makin sulit membuang kelebihan asam urat dari dalam darah. Tidak hanya itu, obesitas juga meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Tingginya kada insulin juga dapat meningkatkan asam urat.

10. Stres

Pada sebagian orang, stres juga dapat menjadi pemicu rematik asam urat kambuh. Tingginya tingkat stres dan kecemasan dapat berkaitan dengan peningkatan kadar asam urat di dalam darah.

Pengobatan rematik

Pengobatan rematik dilakukan untuk mengatasi gejala dan mencegah keparahan kondisi. Salah satu gejala yang paling sering dikeluhkan dan mengganggu aktivitas adalah nyeri sendi. Berikut beberapa pilihan pengobatan rematik yang bisa dilakukan:

1. Kunyit

Senyawa aktif kurkumin yang terdapat pada kunyit memiliki sifat antiradang yang dapat memperlambat perkembangan penyakit rematik dan mengurangi gejalanya. Kurkumin bekerja dengan cara menekan produksi senyawa kemokin dan sitokin penyebab peradangan. Kunyit sebagai pengobatan rematik dapat diolah dan dikonsumsi sebagai teh, jamu, bumbu masakan, hingga suplemen.

2. Kompres hangat atau air dingin

Untuk mengendurkan otot yang tegang sekaligus meredakan nyeri, bengkak, dan kaku pada area tubuh yang terkena rematik, dapat mengompres area tersebut dengan kompres hangat atau kompres dingin. Kompres hangat bisa dilakukan dengan menggunakan handuk yang telah direndam dalam air hangat. Sementara itu, kompres dingin dapat dilakukan dengan menaruh es batu yang telah dibungkus kain. Selain menggunakan kompres hangat atau kompres dingin, mandi atau berendam dengan air hangat juga bisa menjadi salah satu pengobatan rematik. Rasa hangat dari air yang digunakan untuk mandi atau berendam efektif meredakan nyeri otot.

3. Obat antinyeri

Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi zat yang menyebabkan peradangan pada area tubuh. Dengan begitu, nyeri akibat rematik dapat berkurang. Pengobatan rematik yang satu ini dapat di konsumsi dengan atau tanpa resep dokter. Beberapa obat yang termasuk ke dalam kelompok obat antinyeri adalah ibuprofen, diclofenac, dan naproxen. Obat-obat tersebut tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, kapsul, dan sirop.