KabarMakassar.com — Gaya hidup yang serba cepat dan instan menyebabkan masyarakat memiliki kecenderungan mengonsumsi makanan ataupun minuman ringan yang tidak sehat.
Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), konsumsi minuman ringan ini menandakan orang-orang telah mengabaikan kesehatannya.
Sejumlah bahaya soft drink bagi kesehatan antara lain memicu terjadinya penyakit jantung, obesitas, diabetes, hingga penyakit ginjal, hal tersebut telah ditinjau secara medis oleh General Practitioner dokter Andreas Wilson dari laman resmi Hellosehat yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI.
1. Memicu penyakit jantung
Asupan gula dapat meningkatkan sejumlah faktor risiko penyakit jantung, seperti gula darah, trigliserida, dan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.
Berdasarkan studi dalam jurnal Circulation, rutin minum soft drink per hari meningkatkan 20% risiko mengalami atau meninggal akibat serangan jantung.
2. Menyebabkan obesitas
Gula dalam minuman ringan berasal dari pemanis buatan, terutama fruktosa dalam kadar tinggi. Fruktosa merupakan gula sederhana yang tidak menimbulkan rasa kenyang sehingga lebih berisiko membuat Anda mengonsumsinya secara berlebihan.
Asupan kalori harian orang yang rutin minum soft drink menjadi berlebih. Hal ini memicu pertambahan berat badan yang menyebabkan obesitas.
3. Mengakibatkan batu ginjal
Penelitian telah menguji efek konsumsi minuman ringan dengan kadar gula tinggi, seperti teh, kopi, dan jus buah dalam kemasan yang memicu pembentukan batu ginjal.
Studi dalam Clinical Journal of the American Society of Nephrology menemukan orang yang minum satu atau lebih porsi soft drink setiap hari berisiko 23% lebih tinggi terkena batu ginjal daripada yang minum kurang dari seporsi per minggu.
4. Meningkatkan risiko diabetes
Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam aliran darah. Asupan fruktosa berlebihan dari minuman ringan bisa menyebabkan resistensi insulin. Kondisi ini merupakan salah satu faktor risiko utama dari penyakit diabetes tipe 2.
Para ahli dari Stanford Prevention Research Center menemukan bahwa risiko diabetes tipe 2 meningkat sekitar 1,1% pada orang yang mendapatkan tambahan 150 kalori gula per hari.
Dengan berbagai risiko kesehatan yang telah dipaparkan, dokter dan ahli kesehatan tidak menganjurkan untuk sering-sering mengonsumsi minuman ringan.