kabarbursa.com
kabarbursa.com

Awas! Kondisi Heat Stroke Dapat Mengancam Jiwa

Awas! Kondisi Heat Stroke Dapat Mengancam Jiwa
Ilustrasi berlindung dari terik matahari (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Heat stroke atau serangan panas merupakan kondisi yang dapat mengancam jiwa. Ketika mengalami heat stroke tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan akibat cuaca panas. Ini terjadi ketika suhu tubuh lebih dari 40 derajat celcius dengan tanda-tanda gangguan sistem saraf pusat.

Kondisi heat stroke menjadi kondisi darurat yang memerlukan perhatian segera. Dilansir dari KlikDokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, apabila tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ vital dan bahkan berpotensi mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, pemahaman dan pengetahuan mengenai penyakit ini sangat penting untuk dimiliki oleh semua orang.

Pemprov Sulsel

Gejala heat stroke dapat dikenali melalui beberapa tanda berikut.

1. Suhu tubuh lebih dari 40 derajat celcius

Salah satu indikasi utama adalah suhu tubuh yang meningkat melebihi dari 40 derajat celcius, yang menunjukkan bahwa tubuh tidak mampu mendinginkan dirinya sendiri.

2. Nyeri kepala

Selain itu, penderita sering mengalami nyeri kepala yang hebat serta pusing yang dapat mengganggu keseimbangan.

3. Mual dan muntah

Kondisi ini juga umum terjadi, sering kali ini sebagai reaksi tubuh terhadap kondisi panas ekstrem.

4. Detak nadi menjadi cepat

Detak nadi menjadi cepat dan pernapasan menjadi cepat serta dangkal, menunjukkan bahwa tubuh berusaha keras untuk beradaptasi dengan situasi yang amat berbahaya ini.

5. Penderita mengalami kebingungan

Salah satu gejala heat stroke adalah ketika penderita mengalamai kebingungan atau disorientasi, yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam berpikir jernih.

6. Kejang

Dalam kasus yang lebih serius, kejang dapat terjadi, dan pingsan adalah kemungkinan lain jika kondisi tidak ditangani.

7. Kulit penderita cenderung menjadi merah, panas, dan kering

Ini menjadi ciri khas dari heat stroke, karena tubuh tidak dapat berkeringat untuk mengatur suhu. Kondisi kelemahan otot atau kram juga dapat muncul, menambah ketidaknyamanan dan risiko pada individu yang terkena. Gejala-gejala ini memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi yang serius.

Penyebab orang dapat terkena heat stroke

Secara umum, tubuh manusia memiliki kemampuan dalam menjaga suhu tubuhnya dalam rentang normal, yaitu sekitar 37 derajat celcius, melalui proses pengaturan yang dilakukan oleh hipotalamus. Apabila suhu tubuh mulai meningkat, aliran darah ke kulit akan meningkat untuk membantu mendinginkan tubuh dan proses ini akan memicu keluarnya keringat. Tetapi, jika proses ini tidak dapat mengatasi kenaikan suhu yang ekstrim, maka dapat terjadi kondisi yang dikenal sebagai sinkop panas.

Dalam situasi tersebut, tubuh akan kehilangan garam dan air melalui keringat, yang dapat menyebabkan dehidrasi serta penipisan kadar garam dalam tubuh. Akibatnya, anda dapat mengalami kelelahan yang disebabkan oleh panas, serta kram otot yang berkaitan dengan gejala-gejala dari heat stroke.

Ketika keadaan ini dibiarkan berlanjut tanpa penanganan yang tepat, maka aliran darah ke berbagai organ vital dapat menurun, yang akhirnya dapat menyebabkan kegagalan fungsi pada banyak organ. Dengan demikian, penyebab utama dari heat stroke dapat diidentifikasi sebagai kondisi kegagalan multi organ yang terjadi akibat paparan berkepanjangan terhadap lingkungan yang panas serta tidak teratur.

Pengobatan heat stroke

Penanganan heat stroke memerlukan pertolongan medis dengan segera. Apabila terdapat seseorang yang mengalami ciri-ciri heat stroke, maka segeralah bawa ke instalasi gawat darurat untuk menerima penanganan yang tepat. Berikut cara mengatasi heat stroke disesuaikan dengan kondisi penderita.

1. Memastikan jalan napas, pernapasan, juga sirkulasi penderita dalam kondisi memadai.

2. Pindahkan penderita ke lingkungan yang sejuk serta berangin seperti ruangan yang menggunakan AC atau memiliki kipas.

3. Melepaskan pakaian penderita heat stroke.

4. Beri kompres dingin di sekujur tubuh dengan menyemprot air dingin atau menyeka seluruh tubuh dengan handuk basah.

5. Menggunakan kipas untuk mempercepat penguapan serta konveksi pendinginan bagi penderita heat stroke.

6. Memantau suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, frekuensi napas, saturasi oksigen, warna serta jumlah urine.

7. Rehidrasi menggunakan cairan yang lebih banyak atau dapat juga dengan melakukan resusitasi cairan dengan pemasangan infus.

8. Penanganan heat stroke disesuaikan dengan kondisi dan penyakit penyerta, seperti pemberian analgesik dan sedatif, cuci darah, intubasi, terapi antikoagulan, antibiotik, dan lainnya.

Kesembuhan penderita heat stroke amat bergantung dari berbagai faktor, seperti kondisi saat awal diperiksa oleh dokter, penyakit penyerta, dan lainnya. Komplikasi penyakit ini diantaranya adalah, hipoglikemia, acute respiratory distress syndrome, kejang, kegagalan banyak organ, koagulasi intravaskuler diseminata, gagal ginjal akut dan rhabdomyolisis.

PDAM Makassar