KabarMakassar.com — Gangguan pencernaan menjadi masalah kesehatan yang dapat membuat penderita menjadi tidak nyaman serta mengganggu produktivitas seseorang dalam menjalankan kegiatan rutinnya sehari-hari. Membersihkan usus kotor, bisa dilakukan dengan cara yang mudah. Tetapi, itu perlu dijalankan secara rutin dan konsisten agar hasilnya bisa terasa.
Beberapa cara tersebut, menurut Alodokter yang menjadi mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terbukti efektif mencegah terjadinya berbagai masalah kesehatan akibat usus kotor, terkhususnya gangguan pencernaan.
Usus kotor sendiri adalah kondisi di mana sisa-sisa makanan maupun zat-zat lainnya menumpuk di dalam saluran pencernaan, terutama di usus.
Penumpukan tersebut bisa menyebabkan beberapa gejala atau keluhan yang mengganggu, misalnya gangguan pada sistem pencernaan yang dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman, kesulitan tidur yang sering kali terjadi, perasaan lelah yang mudah muncul bahkan setelah beristirahat, serta peningkatan tingkat stres yang mampu mempengaruhi kesejahteraan mental.
Selain beberapa gejala yang telah disebutkan, kondisi usus kotor juga bisa menyebabkan seseorang dapat lebih rentan terhadap penyakit seperti flu.
Usus kotor dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya asupan serat, dehidrasi, minimnya aktivitas fisik, juga masalah pada sistem pencernaan.
Berikut cara mengatasi usus kotor agar usus tetap sehat:
1. Menambah asupan serat
Serat adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia. Walau demikian, serat memiliki peran yang amat penting dalam sistem pencernaan, karena bisa mendukung proses pencernaan itu sendiri, membantu penyerapan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, serta memadatkan tinja sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
Dengan memastikan asupan serat tercukupi, maka usus akan bekerja lebih efisien, sehingga proses buang air besar menjadi lebih lancar serta teratur. Pada akhirnya, hal ini akan membantu menjaga kebersihan usus.
Bagi orang dewasa, kebutuhan serat harian berkisar antara 32 sampai dengan 37 gram per hari. Untuk mencapainya, maka dianjurkan untuk mengonsumsi berbagai makanan yang kaya akan serat, seperti pisang, alpukat, wortel, bayam, kacang polong, berbagai jenis kacang-kacangan, dan oatmeal.
Mengatur pola makan dengan mengutamakan makanan tinggi serat merupakan langkah yang efektif untuk membersihkan usus dari sisa-sisa makanan atau zat yang tidak dibutuhkan tubuh.
2. Komsumsi teh jahe
Cara lain membersihkan usus dari penumpukan sisa makanan ialah dengan mengonsumsi teh jahe. Jahe terbukti memiliki kemampuan untuk mempercepat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan.
Ini berarti dapat mempercepat proses pencernaan itu sendiri. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan pencernaan. Selain itu, jahe serta minuman yang terbuat darinya juga bermanfaat untuk meredakan perut kembung, yang seringkali mengganggu kenyamanan pencernaan.
Membuat teh jahe, dapat dimulai dengan mengiris atau memarut sekitar 3 sampai 4 gram jahe segar. Masukkan irisan atau parutan jahe tersebut ke dalam sebuah cangkir, kemudian tambahkan air yang sudah mendidih.
Biarkan teh tersebut terendam selama 5 hingga 10 menit agar sari jahe bisa larut sempurna. Setelah itu, keluarkan irisan atau parutan jahe dari cangkir, dan jika diinginkan, silahkan menambah sedikit madu atau jeruk nipis untuk memberikan rasa yang lebih nikmat.
Teh jahe bisa dikonsumsi sekali sehari untuk mendapatkan manfaat maksimal. Tetapi, penting untuk diperhatikan bahwa ibu hamil disarankan tidak mengonsumsi lebih dari 1 gram jahe per hari.
Beberapa penelitian menunjukkan jika konsumsi jahe yang berlebihan mampu menyebabkan risiko pendarahan, yang tentunya perlu dihindari selama masa kehamilan.
3. Cukupi asupan cairan
Asupan cairan yang cukup amat penting dalam mendukung kinerja usus dalam proses pencernaan makanan serta pembentukan tinja.
Saat tubuh kekurangan cairan, usus akan kesulitan dalam menjalankan fungsinya untuk menyerap nutrisi yang terkandung dalam makanan.
Kondisi tersebut dapat menghambat proses pencernaan dan berdampak buruk pada kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
Untuk memastikan tubuh mendapatkan asupan cairan yang cukup, dianjurkan untuk mengonsumsi sekitar 8 gelas atau 2 liter air putih setiap harinya.
Menjaga asupan cairan yang cukup tidak hanya membantu proses pencernaan, namun sekaligus menjadi cara yang efektif untuk membersihkan usus dari penumpukan sisa makanan.
Selain itu, air putih juga berperan penting dalam mendukung fungsi ginjal untuk membuang racun serta zat berbahaya melalui urine. Dengan cara ini, maka tubuh akan menjadi lebih bersih dan sehat karena racun yang ada dapat dikeluarkan secara alami.
4. Konsumsi probiotik
Makanan ataupun minuman yang kaya akan probiotik mempunyai peran penting dalam menjaga kesehatan usus dan sistem pencernaan secara keseluruhan.
Probiotik mengandung bakteri baik yang amat bermanfaat bagi tubuh. Bakteri ini membantu mengontrol pertumbuhan bakteri jahat yang bisa merusak kesehatan, terutama yang dapat menyebabkan peradangan dan infeksi pada saluran pencernaan, termasuk usus.
Agar asupan probiotik cukup, maka dianjurkan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung probiotik tinggi.
Beberapa contoh makanan yang kaya akan probiotik diantaranya adalah tempe, yoghurt, keju, tapai, kimchi, dan kefir.
Dengan mengonsumsi makanan-makanan tersebut secara teratur, maka dapat mendukung keseimbangan mikroba baik dalam usus, yang akan meningkatkan kesehatan pencernaan serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.