KabarMakassar.com — Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, mengumumkan transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah mencapai pertumbuhan yang signifikan sepanjang tahun 2024.
Dalam laporannya, nilai transaksi QRIS mencapai Rp1,1 triliun, tumbuh sebesar 156% year-on-year (yoy), dengan volume mencapai 8 juta kali, tumbuh sebesar 116% yoy.
Pertumbuhan ini dipicu oleh perkembangan di sisi penawaran dan permintaan QRIS, ia membeberkan per 15 Maret kemarin, jumlah pedagang QRIS di Sulawesi Selatan mencapai 958.897, sementara jumlah pengguna mencapai 1.096.234 orang.
“BI Sulsel berkomitmen untuk memperluas transaksi QRIS melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah, terutama di sektor pariwisata, dan meningkatkan efisiensi pembayaran Person-to-Government (P2G), terutama untuk transaksi pajak daerah dan retribusi daerah dengan nominal di bawah 10 juta,” katanya.
Rizki juga menyatakan keyakinan transaksi QRIS akan terus meningkat seiring dengan berbagai kebijakan dan inovasi BI, seperti pembebasan biaya Merchant Discount Rate (MDR) bagi usaha mikro untuk transaksi di bawah Rp100 ribu, penambahan fitur QRIS TUNTAS (Tarik Tunai, Transfer, dan Setor Tunai), serta perluasan QRIS Cross-Border ke negara-negara seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Dengan adanya perkembangan ini, BI Sulsel berharap bahwa ekosistem pembayaran digital di Sulawesi Selatan akan semakin berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan perekonomian daerah.
“Kita juga lakukanakselerasi QRIS sepanjang Bulan Ramadhan, kami telah bekerja sama dengan Pemda dan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) di Sulawesi Selatan, melalui berbagai festival Ramadhan,” lanjutnya.