kabarbursa.com
kabarbursa.com

TPAKD Sulsel Dorong Pembiayaan Rp237 Miliar untuk Budidaya Pisang Cavendish

Pisang Cavendish di Sulbar Membuahkan Hasil, Petani Bersiap Panen Besar
Salah satu petani yang membudidayakan pisang Cavendish (Dok : Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Program budidaya pisang cavendish yang dicanangkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sulawesi Selatan terus berkembang, tahun ini program ini berpotensi meningkatkan akses keuangan bagi petani hingga Rp237,28 miliar.

Hal ini tentu membuka peluang lebih besar bagi petani dalam mengakses layanan keuangan.

Pemprov Sulsel

Pengembangan program ini mengalami peningkatan skala secara bertahap, seiring dengan perluasan lahan budidaya dan dukungan pembiayaan.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, Darwisman, mengungkapkan bahwa program ini berpotensi meningkatkan akses keuangan bagi petani hingga Rp237,28 miliar.

Angka ini diperoleh dari optimalisasi pengelolaan lahan seluas 500 ribu hektare yang akan direalisasikan secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan.

“Peningkatan akses keuangan ini sejalan dengan bertambahnya luas lahan dan jumlah petani yang terlibat. Saat ini, tercatat ada 2.433 hektare lahan yang dikelola di Sulawesi Selatan, tersebar di 10 kabupaten dan kota,” ujar Darwisman, Kamis (27/02).

Sejak program ini dimulai, perkembangan signifikan terlihat dalam berbagai aspek, mulai dari sebaran lokasi budidaya, jumlah petani yang bergabung, hingga keterlibatan industri jasa keuangan (IJK) dalam mendukung pendanaan. Jumlah off-taker yang bermitra dengan petani juga mengalami peningkatan.

Dalam hal pembiayaan, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp5,76 miliar, dengan 61 petani yang mendapat manfaat untuk mengelola lahan seluas 58,43 hektare.

Program ini sudah berjalan di beberapa daerah, seperti Bone, Pangkep, Pinrang, dan Maros, serta mulai merambah ke Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah.

“Perluasan program ini semakin nyata dengan bergabungnya off-taker baru, yaitu PT NSA, yang sebelumnya hanya melibatkan PT CAP. Selain itu, perbankan yang berpartisipasi dalam program ini juga bertambah,” jelasnya.

Darwisman menambahkan bahwa skema pembiayaan melalui KUR juga membawa keuntungan lain, yaitu perlindungan asuransi bagi petani.

Beberapa lembaga asuransi seperti Askrindo, Jasindo, dan Jamkrindo turut berperan dalam menjamin keamanan finansial para petani yang terlibat dalam program ini.

“Bank yang menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) juga bertambah. Jika sebelumnya hanya BPD Sulselbar yang terlibat, kini BRI dan Bank Mandiri turut serta dalam mendukung program ini,” pungkasnya.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, program budidaya pisang cavendish di Sulawesi Selatan diharapkan terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi petani serta sektor keuangan secara keseluruhan.

harvardsciencereview.com
https://inuki.co.id