kabarbursa.com
kabarbursa.com

Sulsel Catat 367.613 Investor, Reksa Dana Mendominasi

Miliki 363 Ribu Investor Pasar Modal, Sulsel Urutan Ke-7 Nasional
Ilustrasi Investasi Sulsel (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) melaporkan pertumbuhan signifikan jumlah investor pasar modal di Sulawesi Selatan pada posisi Juni 2024.

Menurut Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, total Single Investor Identification (SID) di wilayah tersebut mencapai 367.613 investor, naik 35,82% dibandingkan dengan Juni 2023 yang tercatat 270.669 SID.

Pemprov Sulsel

Sebagian besar investor di Sulawesi Selatan merupakan investor reksa dana, yang mencatat 352.004 SID atau tumbuh 37,32% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, nilai transaksi saham di wilayah ini mencapai Rp9,36 triliun hingga Juni 2024.

Perlu dicatat bahwa data SID tidak dihitung secara terpisah berdasarkan jenis investasi (saham, reksa dana, dan Surat Berharga Negara/SBN), karena setiap investor hanya memiliki satu SID untuk berbagai jenis efek di pasar modal.

“Dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan pasar modal dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sulawesi Selatan, OJK telah mengadakan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) Tahun 2024,” terangnya dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (30/09).

Lebih lanjut, Darwisman menjelaskan kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk kuliah umum di Universitas Negeri Makassar (UNM) pada 9 Agustus 2024, dihadiri oleh 700 peserta, termasuk Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (KE PMDK), serta anggota Badan Supervisi OJK.

Sementara, Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Sulawesi Selatan juga menunjukkan kinerja yang positif pada Juni 2024. Perusahaan pembiayaan di wilayah ini mencatat pertumbuhan piutang sebesar 13,05%, dengan total piutang mencapai Rp18,52 triliun.

“Selain itu, sektor fintech peer-to-peer lending mengalami pertumbuhan signifikan, dengan peningkatan outstanding pinjaman sebesar 56,72% menjadi Rp1,48 triliun. Tingkat wanprestasi atau gagal bayar di sektor ini juga tetap terkendali di angka 2,16%,” lanjutnya.

Pertumbuhan positif juga terjadi pada sektor dana pensiun, dengan total aset yang tumbuh 18,22% menjadi Rp1,59 triliun hingga Juni 2024. Hal ini menunjukkan perkembangan yang stabil dalam sektor keuangan non-bank di Sulawesi Selatan, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap berbagai produk keuangan.

Dengan perkembangan ini, OJK terus berupaya mendorong pertumbuhan inklusi keuangan di berbagai sektor, baik melalui pasar modal maupun industri keuangan non-bank, guna mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Sulawesi Selatan dan Indonesia secara keseluruhan.

PDAM Makassar