KabarMakassar.com — Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) berkolaborasi dalam program Creators Lab menggelar pelatihan khusus bagi para ibu rumah tangga dan pelaku UMKM.
Mengusung semangat pemberdayaan perempuan, kegiatan ini menggandeng Tokopedia dan TikTok Shop dalam inisiatif bertajuk Emak-Emak Matic (Emak Melek Teknologi), yang digelar di Hyatt Place, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Rabu (23/04).
Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya, menyampaikan bahwa emak-emak di Sulawesi Selatan memiliki semangat luar biasa dalam membangun daerah.
“Energi mereka luar biasa, dan ini adalah potensi besar yang harus kita dorong untuk masuk ke dunia digital sebagai konten kreator,” ujarnya dalam sambutannya.
Program ini tak hanya sekadar pelatihan sehari. Para peserta akan mendapatkan pendampingan intensif selama tiga bulan ke depan untuk menjadi afiliator digital, dengan materi mencakup strategi konten, pembuatan skrip video, serta promosi produk melalui media sosial.
“Ini bukan sekadar ajang pelatihan. Kami wajibkan yang dijual adalah produk lokal Sulawesi Selatan agar ekonomi kreatif lokal juga bergerak. Emak-emak biasa pun bisa punya penghasilan sendiri, walau sen kanan tapi belok kiri, tetap bisa cuan,” canda Teuku Riefky.
Program Creators Lab kali ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemenekraf, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Tokopedia, dan TikTok Shop.
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman, menyampaikan apresiasinya atas perhatian pemerintah pusat terhadap ekonomi kreatif.
“Kami senang karena selama ini kami menunggu hadirnya program seperti ini. Creator sekarang punya penghasilan luar biasa, dan kami berharap makin banyak kolaborasi ke depan,” katanya.
Presiden Direktur Tokopedia dan TikTok E-commerce, Melissa Siska Juminto, menjelaskan bahwa inisiatif ini menargetkan 10.000 perempuan di 12 wilayah Indonesia, termasuk Makassar sebagai kota ketiga yang dikunjungi.
“Kami ingin membekali emak-emak dengan prinsip afiliasi, cara membuat video menarik, serta promosi produk yang aman dan kreatif. Ini adalah upaya nyata untuk menciptakan creator digital perempuan yang mandiri secara ekonomi,” ujarnya.
Melissa juga menekankan bahwa 66% pekerja informal di Indonesia adalah perempuan. Maka dari itu, pemberdayaan digital menjadi langkah penting untuk menjembatani kesenjangan partisipasi angkatan kerja.
Selama tiga bulan ke depan, para peserta akan mendapatkan pembinaan langsung agar dapat berkembang sebagai konten kreator yang profesional.
Dengan pelatihan ini, diharapkan emak-emak bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari rumah, sekaligus mempromosikan produk lokal ke pasar yang lebih luas melalui platform digital.