kabarbursa.com
kabarbursa.com

Sektor Jasa Keuangan Sulsel Terus Tumbuh, DPK dan Penyaluran Kredit Meningkat Pesat

OJK Dorong Sulsel Maksimalkan Potensi Perdagangan Karbon untuk Ekonomi Daerah
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman (Dok : Hanifah KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan (Sulsel) terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif dan stabil sepanjang semester pertama tahun 2024. Perkembangan ini tidak terlepas dari perbaikan kondisi perekonomian di daerah tersebut.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Darwisman, mengungkapkan bahwa total aset perbankan di Sulsel mengalami peningkatan yang signifikan.

“Pada semester pertama 2024, total aset perbankan di Sulawesi Selatan mencapai Rp195,79 triliun, tumbuh 7,60 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy),” kata Darwisman di Journalist Update OJK Sulsel, Di New World Cafe Jl Yusuf Dg Ngawing, Kamis (15/08) kemarin.

Darwisman menyebut, peningkatan ini menunjukkan adanya kepercayaan yang tinggi dari masyarakat terhadap sektor perbankan di wilayah tersebut.

Selain peningkatan total aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh perbankan di Sulsel juga mengalami pertumbuhan yang signifikan.

DPK tercatat tumbuh 7,84 persen (yoy), mencapai nilai total Rp131,52 triliun. Darwisman merinci bahwa komposisi DPK masih didominasi oleh tabungan, yang mencapai Rp77,12 triliun atau sekitar 58,64 persen dari total DPK.

Sementara itu, deposito menyumbang Rp33,69 triliun atau 25,62 persen, dan giro berkontribusi sebesar Rp20,70 triliun atau 15,74 persen.

Di sisi lain, penyaluran kredit oleh perbankan di Sulawesi Selatan juga mencatatkan pertumbuhan yang positif. Kredit yang disalurkan meningkat 9,01 persen (yoy), dengan total nominal mencapai Rp161,20 triliun.

Menurut Darwisman, sektor perdagangan besar dan eceran menjadi penerima kredit terbesar dengan total penyaluran mencapai Rp38,71 triliun atau sekitar 24,01 persen dari keseluruhan kredit.

Selain itu, sektor pemilikan peralatan rumah tangga lainnya menyerap kredit sebesar Rp27,95 triliun atau 17,34 persen, sementara sektor pemilikan rumah tinggal menerima Rp24,47 triliun atau 15,18 persen dari total kredit.

Selain itu, sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di Sulsel juga mendapatkan perhatian khusus melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Diketahui, hingga 9 Agustus 2024, total KUR yang telah disalurkan di Sulsel mencapai Rp10,41 triliun, disalurkan kepada 186.987 debitur. Sektor pertanian menjadi sektor dengan penyaluran KUR terbesar, mencapai Rp4,53 triliun, diikuti oleh sektor perdagangan dengan total Rp3,68 triliun.

“Penyaluran KUR didominasi oleh segmen mikro, yang menyerap sebesar Rp8,30 triliun atau sekitar 79,73 persen dari total KUR yang disalurkan,” jelas Darwisman.

Selain KUR, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hingga akhir semester pertama 2024, total KPR yang telah disalurkan mencapai Rp26,44 triliun, mencatat pertumbuhan sebesar 19,39 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. KPR ini telah disalurkan kepada 158.325 debitur, menunjukkan tingginya permintaan akan kepemilikan rumah di Sulsel.

Melihat kinerja positif sektor perbankan di Sulawesi Selatan, OJK Sulselbar telah melakukan pemetaan dan memproyeksikan target kinerja untuk semester kedua tahun 2024.

Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Kantor OJK Sulselbar, Budi Susetiyo, menjelaskan bahwa berdasarkan outlook OJK, pertumbuhan kredit diproyeksikan akan berada dalam rentang 9-11 persen hingga akhir tahun. Sementara itu, DPK diproyeksikan akan tumbuh sebesar 6-8 persen.

“Dengan kinerja yang telah dicapai hingga semester pertama, kami optimis bahwa target-target tersebut dapat tercapai, dan sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan akan terus tumbuh secara berkelanjutan,” pungkas Budi Susetiyo.