kabarbursa.com
kabarbursa.com

Saham Perbankan Ambruk, IHSG Tergelincir ke Level 6.180

Saham Perbankan Ambruk, IHSG Tergelincir ke Level 6.180
Ilustrasi saham (Dok : Int).
banner 468x60

KabarMakassar.comLangit bursa saham Indonesia kembali diselimuti awan kelabu pada akhir pekan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau langsung melemah di awal sesi perdagangan Jumat pagi (11/04), tanpa didahului peringatan besar dari sentimen global maupun domestik.

Mengawali perdagangan, IHSG langsung terkoreksi tajam sebesar 1,17% atau setara 73,28 poin ke level 6.180,74. Tekanan penjualan signifikan terjadi pada saham-saham perbankan big cap seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), yang turut menjadi pemberat laju indeks.

Berdasarkan data RTI Business hingga pukul 09.01 WIB, indeks utama bergerak dalam kisaran sempit antara 6.148 hingga 6.198. Volume perdagangan tercatat mencapai 632,30 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp636,22 miliar dari total 49.604 kali frekuensi.

Komposisi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan kinerja yang cukup tajam. Hanya 112 saham yang mampu menguat, sementara 233 saham tercatat melemah, dan 180 saham lainnya stagnan. Kapitalisasi pasar pun turun ke angka Rp10,587 triliun.

Tekanan paling nyata datang dari sektor perbankan, yang menjadi tulang punggung pergerakan indeks. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) anjlok hingga 5,26%, diikuti oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang melemah 1,22%, sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) turun 0,70%, dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) mengalami penurunan sebesar 0,50%.

Padahal sehari sebelumnya, IHSG sempat menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, dalam riset yang dirilis hari Jumat (11/4), menyebut bahwa IHSG berhasil menguat 4,79% ke level 6.254,02 pada perdagangan Kamis (10/4), didorong oleh perkembangan kebijakan perdagangan dari Amerika Serikat.

Presiden AS Donald Trump diketahui menunda pemberlakuan skema tarif impor timbal balik selama 90 hari. Penundaan ini merupakan respons terhadap pendekatan diplomatis dari puluhan negara yang menginginkan perundingan damai dalam ketegangan dagang yang meningkat. Namun, Trump tetap menaikkan tarif impor terhadap produk dari China menjadi 125%.

Valdy menjelaskan bahwa kenaikan IHSG pada Kamis tersebut menjadi bagian dari upaya menutup gap down yang tercipta akibat aksi jual besar-besaran pada perdagangan Selasa (08/04) kemarin.

Meski demikian, rebound tersebut belum cukup kuat untuk menutup target gap pertama di kisaran 6.270. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku pasar masih belum sepenuhnya yakin dengan arah pasar, terlebih dengan dinamika kebijakan luar negeri AS yang berubah-ubah serta absennya hasil konkret dari negosiasi antara Pemerintah Indonesia dengan AS.

Lebih lanjut, Valdy mengungkapkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap intensitas perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang kini dinilai lebih tajam dibanding periode sebelumnya.

Terlebih, hingga saat ini, belum ada sinyal dari pihak China untuk membuka pintu negosiasi, meskipun AS telah beberapa kali mengisyaratkan keinginan untuk berdialog. Ketidakpastian ini meningkatkan risiko bagi Indonesia, baik dalam bentuk potensi penurunan ekspor ke China maupun membanjirnya produk-produk impor dari Negeri Tirai Bambu ke dalam negeri.

Dari sudut pandang teknikal, IHSG diproyeksikan untuk menguji level resistance di angka 6.500, dengan titik pivot di 6.250, serta support di kisaran 5.970 pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, sejumlah saham tetap direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas untuk diperhatikan, antara lain saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), serta PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF).

Dengan kondisi pasar yang masih dibayangi ketidakpastian global, para pelaku pasar dituntut untuk lebih jeli dalam mencermati sentimen eksternal maupun domestik, agar mampu mengambil langkah investasi yang lebih bijaksana di tengah volatilitas tinggi.

Berikut rekomendasi saham hari ini yang dirangkum dari sejumlah broker.

BRI Danareksa Sekuritas
– SSMS
– BRMS
– EMTK

BNI Sekuritas
– BRMS
– MBMA
– MDKA
– WIFI
– INET
– MAPI

Phillip Sekuritas
– HRTA
– RAJA

MNC Sekuritas
– AKRA
– BBCA
– BREN
– CPIN

CGS International Sekuritas
– JPFA
– ICBP
– PSAB
– BRMS
– AMRT
– AVIA

Phintraco Sekuritas
– TLKM
– UNVR
– SCMA
– JPFA
– KLBF

Panin Sekuritas
– SIDO
– ERAA
– TAPG
– BFIN

Mirae Asset Sekuritas
– AALI
– BUKA
– INDF
– JARR
– TOBA
– INET
– MTDL
– SSIA

Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membeli produk tertentu.