KabarMakassar.com — Saham-saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, khususnya PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), sedang menjadi pusat perhatian investor. Hal ini terjadi setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham BREN ke dalam papan pemantauan khusus full call auction (PPK FCA) pada Rabu (29/05) kemarin.
Pada perdagangan Jumat (07/06) pukul 10.50 WIB, saham BREN kembali anjlok 9,70% atau 650 poin ke level Rp6.050 per saham. Selama sepekan terakhir, saham ini telah merosot sebesar 26,44%, mengakibatkan kapitalisasi pasar BREN menyusut menjadi Rp809,41 triliun.
Sebelumnya, BREN sempat mencatatkan kapitalisasi pasar tertinggi di Bursa, mencapai Rp1.500 triliun, bahkan melampaui kapitalisasi pasar BBCA milik Hartono bersaudara.
Selain BREN, saham-saham lain milik Prajogo Pangestu juga memiliki kapitalisasi pasar yang besar. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp764,16 triliun, diikuti oleh PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan Rp91,87 triliun, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) dengan Rp87,41 triliun, dan PT Petrosea Tbk. (PTRO) dengan Rp8,09 triliun.
Dari sisi valuasi, saham BREN memiliki price to earning ratio (PER) sebesar 443 kali dan price to book value (PBV) sebesar 107,93 kali. Sementara itu, saham TPIA memiliki PER negatif sebesar -354,99 kali dan PBV sebesar 17,35 kali.