kabarbursa.com
kabarbursa.com

Rangkuman Pergerakan IHSG Sepanjang Agustus, Ditutup Menguat Hingga Tembus Rekor Baru di 7.670

IHSG Dibuka Menguat ke Level 7.349,58, Saham-Saham Perbankan dan Big Caps Terkerek Naik
Ilustrasi KabarMakassar
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan pada akhir perdagangan pekan kemarin, Jumat (30/08). mencapai angka 7.670,73, mencatatkan kenaikan sebesar 0,57 persen dari level pembukaan 7.627,60 pada penutupan perdagangan Agustus ini.

Menurut data dari RTI Business, jumlah saham yang mengalami penurunan mencapai 274, sementara 310 saham mengalami kenaikan, dan 207 saham tetap stabil. Total volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 23,34 miliar saham, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1,13 juta kali, serta nilai transaksi keseluruhan mencapai Rp26,74 triliun.

Pemprov Sulsel

Indeks-indeks utama juga menunjukkan tren positif. IDX30, yang mencerminkan kinerja 30 saham unggulan, mengalami kenaikan 0,45 persen menjadi 478,92. Indeks LQ45, yang meliputi 45 saham paling likuid, naik 0,25 persen ke posisi 944,48. Indeks SRI-KEHATI, yang menunjukkan perusahaan-perusahaan dengan fokus pada tanggung jawab sosial dan lingkungan, meningkat 0,43 persen menjadi 423,65. Namun, Indeks JII (Jakarta Islamic Index) mengalami penurunan sebesar 0,18 persen menjadi 516,78.

Dari segi sektor, sebagian besar mengalami penguatan. Sektor infrastruktur mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 1,22 persen, diikuti oleh sektor transportasi yang meningkat 0,96 persen. Sektor teknologi dan siklikal masing-masing mengalami kenaikan 0,66 persen dan 0,48 persen. Selain itu, sektor bahan baku naik 0,33 persen, sektor kesehatan meningkat 0,17 persen, dan sektor non-siklikal naik 0,11 persen.

Sebaliknya, beberapa sektor mengalami penurunan. Sektor energi turun 0,54 persen, sektor industri melemah 0,44 persen, sektor properti menurun 0,38 persen, dan sektor keuangan mengalami penurunan sebesar 0,12 persen.

Di antara saham-saham yang mencatatkan kenaikan terbesar hari ini, terdapat PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA), PT Pakuan Tbk (UANG), dan PT Tanah Laut Tbk (INDX), yang mencatatkan performa positif di pasar.

Kenaikan IHSG ini mencerminkan kinerja positif IHSG, yang juga telah menguat sebesar 1,68 persen dalam seminggu terakhir. Sejak awal tahun, IHSG telah mengalami lonjakan sebesar 5,47 persen.

Di pasar saham, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp11,21 triliun pada hari ini. Pembelian bersih di pasar reguler mencapai Rp1,11 triliun, sementara di pasar negosiasi, tercatat pembelian bersih sebesar Rp10,09 triliun.

Transaksi pembelian signifikan terjadi pada saham PT Tajar Surya Wisesa Tbk (FASW), di mana SGCGP Solutions Singapore Pte Ltd membeli 1,10 miliar saham FASW dengan harga Rp9.058 per saham. Volume transaksi ini menyumbang sekitar 44,48% dari total transaksi saham FASW pada hari ini.

Sementara, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan sejumlah rekor baru dalam data perdagangan untuk periode 26 hingga 30 Agustus 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pekan kemarin dengan kenaikan 0,57 persen, mencapai 7.670,73, melampaui rekor sebelumnya yang berada di angka 7.658,87 pada Rabu (28/8). IHSG masih berada di bawah level tertinggi sepanjang masa (all-time high) yang tercatat di angka 7.715,75.

Selain IHSG, kapitalisasi pasar juga mencetak rekor baru dengan total mencapai Rp13.114 triliun pada Jumat (30/8), mengungguli rekor sebelumnya yang tercatat sebesar Rp13.043 triliun pada Rabu (28/8). Berikut adalah beberapa pencapaian penting bursa selama sepekan:

Kinerja IHSG: IHSG mengalami peningkatan 1,68 persen sepanjang pekan ini, dari posisi 7.544,30 pada minggu lalu, menandai kinerja positif yang berkelanjutan di pasar saham.

Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH): Nilai transaksi harian mengalami lonjakan signifikan sebesar 86,73 persen, mencapai Rp35,86 triliun, dibandingkan dengan Rp19,20 triliun pada pekan sebelumnya.

Rata-Rata Frekuensi Transaksi Harian: Frekuensi transaksi harian meningkat 10,64 persen menjadi 1,2 juta transaksi dari sebelumnya 1,08 juta transaksi per hari.

Rata-Rata Volume Transaksi Harian: Meskipun beberapa indikator meningkat, rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan sebesar 1,41 persen, mencerminkan sedikit penurunan dalam jumlah saham yang diperdagangkan.

IHSG juga mencatatkan rekor penutupan baru pada level 7.670 pekankemarin, hal ini berkat arus masuk modal dari investor asing yang kuat selama lima hari terakhir. Penutupan hari Jumat menandai kemampuan IHSG untuk tetap berada di atas level Moving Average 5 hari (MA5), menunjukkan dukungan teknikal yang solid.

Meskipun demikian, secara teknikal, IHSG menghadapi tantangan dengan munculnya indikasi penyempitan positif pada indikator MACD, serta munculnya Death Cross di area overbought pada indikator Stochastic RSI. Jika indeks dapat mempertahankan posisinya, ada kemungkinan bahwa IHSG akan kembali menembus level psikologis 7.700 yang sempat tercapai pada sesi Jumat.

Di sisi fundamental, pasar mempersiapkan diri untuk serangkaian data ekonomi yang akan dirilis awal September, termasuk angka inflasi untuk bulan Agustus yang diperkirakan akan memberikan wawasan penting mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia di paruh kedua tahun ini.

Di tingkat regional, perhatian pasar tertuju pada rilis data NBS Manufacturing PMI China untuk bulan Agustus 2024, yang diperkirakan sedikit meningkat menjadi 49,5 dari 49,4 pada Juli 2024, menunjukkan tanda-tanda perbaikan di sektor manufaktur China.

Sementara itu, di pasar global, khususnya Amerika Serikat, investor akan mengamati data ISM Manufacturing PMI untuk Agustus 2024, yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan menjadi 47,8 dari 46,8 pada Juli 2024. Meskipun masih berada di zona kontraksi, angka ini mengindikasikan harapan positif terhadap sektor industri. Selain itu, ada harapan bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga Fed Funds Rate (FFR) pada bulan depan, meningkatkan optimisme di pasar.

Pekan depan, Amerika Serikat juga akan mengumumkan data tingkat pengangguran untuk bulan Agustus, yang diharapkan memberikan gambaran lebih jelas tentang kondisi pasar tenaga kerja di negeri Paman Sam.