KabarMakassar.com — Data terbaru menunjukkan bahwa kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada periode Januari 2024 mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 10,07 persen. Rasio kredit bermasalah (NPL) UMKM juga terjaga pada level yang aman, yaitu 4,78 persen.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua), Darwisman, membeberkan Pangsa kredit UMKM mencapai 39,00 persen dari total kredit yang disalurkan oleh Bank Umum di Sulawesi Selatan, dengan jumlah debitur mencapai 926.107 rekening.
Realisasi kredit kepada UMKM di Sulawesi Selatan mencapai Rp59,96 triliun, hal ini mengalami pertumbuhan dibanding 2023, pada periode yang sama tercatat sebesar Rp54,4 triliun.
“Kredit usaha mikro juga mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 29,72 persen, mencapai Rp33,08 triliun. Meskipun jumlah kredit meningkat, tingkat NPL tetap terkendali,” katanya.
Lebih lanjut, Darwisman juga menyebut kinerja intermediasi Perbankan Sulsel juga terjaga dengan baik, dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 123,52 persen.
“Tingkat risiko kredit perbankan di Sulawesi Selatan masih terjaga di posisi yang aman, di bawah ambang batas sebesar 5 persen,” lanjutnya.
Secara rinci, NPL Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masing-masing sebesar 3,04 persen dan 3,12 persen.
Indikator fungsi intermediasi lainnya, LDR, mencapai 123,52 persen, menunjukkan keseimbangan yang baik antara penerimaan dan penyaluran dana perbankan.