KabarMakassar.com — Perdagangan besar dan eceran dominasi penyaluran kredit menjadi sektor ekonomi tertinggi yang mendominasi komposisi kredit sebesar Rp37,93 triliun dengan Non Performing Loan (NPL) sebesar 5,01 persen.
Angka ini diikuti sektor pemilikan peralatan Rumah tangga lainnya sebesar Rp27,06 triliun dan pemilikan rumah tinggal sebesar Rp22,45 triliun. dengan masing-masing NPL sebesar 1,35 persen dan 2,86 persen.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua), Darwisman, membeberkan secara year of year perkembangan kredit konsumtif dan produktif mengalami pertumbuhan.
“Pada Desember 2023 tercatat kredit produktif sebesar 17,60 persen dan pada januari kemarin sebesar 17,43 persen. sementata kredit konsumtif tercatat 7,85 persen pada penutupan 2023 dan 8,33 persen pada akhir januari kemarin,” katanya.
Adapun tingkat resiko kredit atau NPL masing-masing kredit tercatat juga mengalami pertumbuhan, pada Desember 2022 tercatat 1,56 persen dan januari 1,60 persen untuk kredit konsumtif.
“Untuk kredit produktif, tercatat 3,78 persen pada desember 2022 dan 4,18 pada janusri kemarin,” lanjutnya.
Untuk penyaluran kredit, Makassar menjadi kota tertinggi dengan jumlah penyaluran terbesar yaitu sebesar Rp80,60 triliun atau sebesar 52,42 persen.
Diikuti palopo sebesar Rp10,47 triliun atau sebesar 6,81 persen, dan Bulukumba sebesar Rp5,85 persen atau sebesar 3,80 persen.
Terakhir, Bone dengan total penyaluran kredit sebesar Rp5,12 triliun atau sebesar 3,33 persen.