kabarbursa.com
kabarbursa.com

Perdagangan Awal Pekan, IHSG Tutup di Zona Hijau

IHSG Catat Penguatan di Perdagangan Awal Pekan, Sektor Teknologi Memimpin
Ilustrasi Saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan posisinya di zona hijau hingga penutupan perdagangan Senin (29/07) kemarin. Berdasarkan data dari RTI Business, IHSG mengalami kenaikan tipis sebesar 0,72 poin atau 0,01%, sehingga ditutup pada level 7.288,89 pada penutupan di perdagangan awal pekan ini.

Meskipun demikian, penutupan perdagangan hari ini masih didominasi oleh tren negatif. Dari data yang sama, tercatat 282 saham mengalami penurunan, 258 saham mengalami kenaikan, dan 252 saham stagnan.

Pemprov Sulsel

Sepanjang hari, IHSG sempat berada di zona merah, dengan titik terendah di level 7.274,25 dan titik tertinggi di level 7.333,89. Sampai akhir perdagangan, total volume saham yang diperdagangkan mencapai 14,52 miliar lembar dengan frekuensi 941.406 kali, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp10,36 triliun.

Selain itu, bursa saham di Asia juga menunjukkan performa positif. Nikkei naik 2,13%, Hang Seng menguat 1,28%, Shanghai Composite bertambah 0,05%, dan Straits Times meningkat 0,52%.

Meskipun IHSG menunjukkan performa positif, tren ke depan diproyeksikan melemah pada perdagangan Selasa (30/7). Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan tren penurunan dengan Relative Strength Index (RSI) juga bergerak menurun. Penutupan IHSG di bawah level resisten Fibonacci 7326 mengindikasikan momentum bearish.

Pada perdagangan Senin (29/7), IHSG menguat tipis sebesar 0,72 poin atau 0,01% dari penutupan sebelumnya, berada di level 7.288.

Menurut data RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp10,26 triliun dengan total volume perdagangan mencapai 14,25 miliar saham. Pada penutupan kali ini, 258 saham mengalami kenaikan, 282 saham mengalami penurunan, dan 252 saham stagnan.

Enam sektor mendorong penguatan IHSG di awal pekan ini. Sektor transportasi dan logistik naik 1,20%, barang konsumsi nonprimer naik 1,12%, barang baku naik 0,77%, properti dan real estat naik 0,75%, keuangan naik 0,34%, dan energi naik 0,03%. Sementara itu, lima sektor mengalami penurunan. Sektor infrastruktur turun 0,64%, kesehatan turun 0,48%, barang konsumsi primer turun 0,46%, perindustrian turun 0,23%, dan teknologi turun 0,02%.

Salah satu pendorong positif IHSG adalah penguatan sejumlah saham unggulan atau blue chips. Top gainers di LQ45 hari ini antara lain PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang naik 5,15%, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) naik 4,88%, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 2,35%.

Sementara itu, saham-saham yang menjadi top losers di LQ45 meliputi PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang turun 3,11%, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) turun 2,44%, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun 2,36%.

Total volume transaksi di bursa mencapai 14,53 miliar saham dengan nilai transaksi Rp10,36 triliun. Sebanyak 282 saham melemah, 258 saham menguat, dan 252 saham stagnan. IHSG tercatat turun 0,45% dalam sepekan terakhir, namun sejak awal tahun, IHSG telah menguat sebesar 0,22%.

Peningkatan volume transaksi dan nilai transaksi ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan jual, investor tetap aktif di pasar saham. Pergerakan IHSG yang berfluktuasi juga mencerminkan ketidakpastian di pasar, terutama terkait dengan faktor-faktor ekonomi global dan domestik yang mempengaruhi sentimen investor.

IHSG yang berhasil ditutup di zona hijau pada awal pekan ini memberikan sinyal positif meski tipis. Namun, dengan proyeksi pelemahan di hari berikutnya, investor diharapkan tetap waspada dan mempertimbangkan berbagai indikator teknikal sebelum mengambil keputusan investasi. Adanya pergerakan signifikan di sektor-sektor tertentu juga menunjukkan adanya rotasi sektor yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar.