KabarMakassar.com – Tren transaksi digital di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami pergeseran signifikan sepanjang 2024.
Bank Indonesia mencatat bahwa penggunaan QRIS meningkat pesat, sementara transaksi menggunakan kartu debit justru mengalami penurunan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, mengungkapkan bahwa transaksi QRIS di wilayah ini terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat, baik dari segi nominal maupun volume transaksi.
Sepanjang 2024, nilai transaksi menggunakan QRIS mencapai Rp10,3 triliun, melonjak 174% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, volume transaksinya mencapai 78 juta, tumbuh 171% dari 2023.
Sebaliknya, transaksi menggunakan kartu ATM/debit justru melemah. Secara nominal, terjadi penurunan sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara volume transaksinya turun 6% yoy.
Meski jumlah kartu debit yang beredar masih meningkat 15,67% menjadi 10,4 juta kartu, turunnya penggunaan kartu debit berdampak pada berkurangnya jumlah mesin ATM di Sulsel.
Hingga akhir 2024, jumlah ATM di provinsi ini hanya tersisa 2.715 unit, mengalami penurunan sebesar 11% dibandingkan tahun sebelumnya.
Di sisi lain, penggunaan kartu kredit justru mengalami pertumbuhan positif. Transaksi kartu kredit secara nominal naik 12% yoy, sementara volume transaksinya meningkat 16,8% yoy.
“Peningkatan transaksi kartu kredit ini terutama terlihat di akhir tahun, yang mencerminkan lonjakan konsumsi selama festive season,” ujar Rizki.
Jumlah kartu kredit yang beredar di Sulsel pun mengalami kenaikan sebesar 6,59% yoy, dengan total mencapai sekitar 391.000 kartu.
Fenomena ini semakin menegaskan perubahan pola transaksi masyarakat Sulsel yang beralih dari kartu debit ke metode pembayaran digital yang lebih praktis dan fleksibel.