KabarMakassar.com — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Kanwil DJBC Sulbagsel) mencatat bahwa penerimaan bea masuk dan cukai di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Kuartal I/2024 tumbuh signifikan, mencapai Rp111,12 miliar.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan sebesar 62,36% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil DJBC Sulbagsel, Zaeni Rokhman, pertumbuhan ini didorong terutama oleh penerimaan bea masuk, yang mencapai Rp84,83 miliar atau naik sebesar 113,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Importasi beras menjadi salah satu faktor utama dalam pertumbuhan ini, dengan kontribusi paling signifikan pada Maret 2024 kemarin.
“Selaras dengan pertumbuhan impor bayar yang melonjak tajam, penerimaan bea masuk meningkat sebesar 113,6%. Penyebab utamanya pada importasi beras yang menyumbang Rp12,7 miliar pada Maret 2024,” ungkapnya
Sementara itu, penerimaan bea keluar juga turut memberikan sumbangan positif, mencapai Rp8,27 miliar atau naik 13,7%.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kenaikan harga ekspor kakao dan kontribusi komoditas palm kernel shell sebesar 9,5%.
Namun, tantangan terjadi pada penerimaan cukai, yang mengalami kontraksi sebesar 16,02% pada Kuartal I/2024. Hal ini disebabkan oleh penyesuaian tarif cukai tahun 2024 yang menyebabkan terkoreksinya produksi hasil tembakau (rokok).